Salah satu negara anggota OPEC, Nigeria, tengah menghadapi krisis BBM imbas turunnya produksi minyak dan kelangkaan yang disebabkan buruknya kinerja kilang.
Sekjen OPEC Haitham Al Ghais meyakini akhir dari industri minyak belum akan terjadi dalam waktu dekat lantaran belum ada sumber energi alternatif yang dapat menggantikan minyak secara andal.
Presiden Rusia Vladimir Putin menjelaskan bahwa kebijakan pengurangan pasokan oleh OPEC+ bertujuan untuk mencapai stabilitas harga minyak, bukan kenaikan harga setinggi-tingginya.
Kebijakan OPEC+ memperpanjang pengurangan pasokan secara sukarela hingga kuartal II 2024 dinilai tidak berdampak signifikan terhadap pergerakan harga minyak.
OPEC tengah mempertimbangkan untuk memperpanjang pemangkasan produksi minyak hingga Juni, tak menutup kemungkinan higga akhir 2024, seiring harga minyak yang belum sesuai harapan kelompok ini.
OPEC memprediksi permintaan minyak dunia bangkit tahun ini dengan pertumbuhan mencapai 2,25 juta barel per hari (bph), berlanjut ke 2025 dengan pertumbuhan 1,85 juta bph.