IHSG Ditutup Naik ke Level 7.421, Bursa Asia Mayoritas di Zona Merah
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,53% ke level 7.421 pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (13/3). IHSG pada hari ini sempat menyentuh level tertinggi baru di 7.441, melanjutkan reli dari Jumat pekan sebelumnya pada posisi 7.416.
Phintraco Sekuritas mengatakan penguatan IHSG dipengaruhi salah satu dari sisi global. Investor global mengantisipasi rilis data PPI Inflation pada Kamis (14/3) yang diperkirakan akan stabil di level 0,3% secara bulan ke bulan di Februari 2024.
"PPI Inflation akan menjadi data pelengkap pasca rilis data CPI Inflation Februari 2024 yang berada di atas ekspektasi pasar yaitu di level 3.2%.," tulis Phintraco Sekuritas dalam riset resminya, Rabu (13/3).
Sementara data Core CPI Inflation yang mengalami penurunan menjadi 3,8% di Februari 2024 dari yang sebelumnya 3,9% di Januari 2024 meningkatkan ekspektasi pasar terhadap probabilitas pemangkasan suku bunga the Fed menjadi 69,1%.
Data perdagangan BEI menunjukkan nilai transaksi saham mencapai Rp 20,2 triliun dengan volume 17,65 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1.318.835 kali. Sebanyak 208 saham menguat, 334 saham terkoreksi, dan 233 saham tidak bergerak. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini menjadi Rp 11.951,3 triliun.
Bursa saham Asia mayoritas turun saat IHSG justru menguat. Indeks Nikkei 225 turun 0,26%, Hang Seng terkoreksi 0,07%. Sementara Shanghai Composite melemah 0,4%. Hanya Straits Times yang terkerek 0,61%.
Seiring dengan kenaikan IHSG, sektor-sektor mayoritas berada di zona hijau pada perdagangan hari ini. Sektor industri dasar naik 2,61%, jika dibandingkan sektor yang lainnya. Saham di sektor industri dasar yang berada di zona hijau misalnya, PT Timah Tbk (TINS) naik 13,7% atau 100 poin menjadi Rp 830 per saham.
Lalu PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menguat 7,77% atau 310 poin ke posisi Rp 4.300 per saham. Serta PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 3,51% atau 55 poin Rp 1.620 per saham.
Saham top gainers:
- PT Timah Tbk (TINS)
- PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA)
- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
- PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
- PT Krakatau Steel Tbk (KRAS)
Saham top losers:
- PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)
- PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB)
- PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY)
- PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA)
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)