BEI Luncurkan Papan Pemantauan Khusus Full Call Auction Maret Ini
Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menerapkan sistem lelang secara berkala penuh atau yang dikenal sebagai full call auction pada papan pemantauan khusus tahap II mulai 25 Maret 2024 mendatang.
Menurut Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, pada implementasi tersebut, seluruh saham yang terdaftar dalam papan pemantauan khusus akan diperdagangkan secara full periodic call auction selama lima sesi di setiap hari perdagangan.
"Rencananya Bursa Efek Indonesia akan menerapkan ini pada tanggal 25 Maret 2024 nanti apabila tidak ada halangan yang berarti," kata Jeffrey Hendrik dalam Edukasi Wartawan secara daring, Jumat, (15/3).
Untuk diketahui, Bursa meluncurkan sistem papan pemantauan khusus tahap 1 pada tanggal 12 Juni 2023. Pada implementasi tahap 1 hingga saat ini, saham-saham yang terdaftar dalam papan pemantauan khusus diperdagangkan dengan dua mekanisme, yaitu continuous auction dan periodic call auction.
"Khususnya untuk saham-saham yang masuk dalam kriteria nomor 7 yaitu yang terkait dengan likuiditas itu sudah diperdagangkan dengan call auction. Tapi yang lain masih diperdagangkan secara continuous auction," tambah Jeffrey.
Sebelumnya, Jeffrey menyebut, tujuan implementasi papan ini adalah untuk meningkatkan proteksi terhadap investor dengan cara menempatkan saham dengan kriteria tertentu di papan yang memiliki kriteria terpisah.
Adapun 11 kriteria saham yang masuk dalam papan pemantauan khusus antara lain:
1. Harga rata-rata saham selama 6 (enam) bulan terakhir di Pasar Reguler dan/atau Pasar Reguler Periodic Call Auction kurang dari Rp51,00 (lima puluh satu rupiah).
2. Laporan Keuangan Auditan terakhir mendapatkan opini tidak menyatakan pendapat (disclaimer).
3. Tidak membukukan pendapatan atau tidak terdapat perubahan pendapatan pada Laporan Keuangan Auditan dan/atau Laporan Keuangan Interim terakhir dibandingkan dengan laporan keuangan yang disampaikan sebelumnya