GOTO Mau Buyback Saham Rp 3,1 Triliun, Ini Kata Bahana Sekuritas
Bahana Sekuritas merespons rencana perusahaan teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melakukan pembelian kembali saham atau buyback sebanyak-banyaknya US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,14 triliun. GOTO dinilai masih memiliki kas yang cukup untuk mengeksekusi aksi korporasi ini.
"Kami positif terhadap rencana pembelian kembali saham perusahaan sebesar Rp 3,1 triliun, karena GOTO memiliki kas Rp 25 triliun,” kata Analis Bahana Sekuritas Robert Sebastian, dalam risetnya, dikutip Kamis (21/3).
Robert mengatakan dekonsolidasi Tokopedia kepada TikTok yang rampung akhir Januari lalu, telah memberikan lebih banyak ruang untuk penggunaan kas bagi GOTO. Apalagi, target buyback saham jauh lebih kecil dibandingkan bakar uang di segmen e-commerce atau Tokopedia yang dapat mencapai Rp 7 triliun setiap tahunnya.
Sebelumnya, manajemen GOTO menyebut, buyback ini sebagai salah satu strategi dalam mengoptimalisasi pemanfaatan modal. GOTO akan meminta persetujuan pemegang saham pada RUPST Juni nanti mengenai rencana buyback ini. Namun, pelaksanaan buyback akan bergantung pada persetujuan regulator dan pemegang saham.
“Seiring perbaikan profitabilitas dan arus kas, perseroan akan mengoptimalisasi pemanfaatan modalnya menurut rencana alokasi modal yang baru disusun. Rencana ini mencakup inisiatif pembelian kembali saham,” tulis manajemen GOTO, dalam siaran persnya, Selasa (19/3).
Apabila disetujui, dewan komisaris dan direksi Gojek Tokopedia akan melakukan peninjauan berkala terhadap program pembelian kembali tersebut dan mungkin melakukan perubahan apabila diperlukan.
Untuk diketahui, GOTO mempertahankan posisi kas, setara kas, dan deposito jangka pendek senilai Rp 27,4 triliun per akhir Desember tahun lalu. Arus kas dari aktivitas operasional GoTo di tahun lalu adalah Rp 4,3 triliun, membaik 75% dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp 17,2 triliun.
Jika dihitung di tahun 2022, dari posisi kas GOTO, runway perseroan bisa mencapai 1,7 tahun. Dengan posisi kas dan arus kas dari aktivitas operasional yang lebih efisien di tahun 2023, runway GOTO bisa mencapai lebih dari 6,3 tahun.
GOTO juga memasang target dapat membukukan titik impas EBITDA yang disesuaikan pada tahun 2024. Hal ini akan dicapai melalui inovasi produk yang menyasar lebih banyak pengguna pasar massal, khususnya di on demand service. Robert mempercayai GOTO dapat meraih pertumbuhan organik dalam industri ini dalam segmen on demand service karena pasar cenderung hanya 2 pemain besar atau duopoli.
Bahana juga melihat peluang GOTO di segmen keuangan, yang didukung rencana peluncuran buy now pay later (BNPL) di Shop Tokopedia masih dalam proses, dan segmen tersebut menunjukkan peningkatan yang signifikan pada kuartal IV-2023.
Jumlah pinjaman dari produk pinjaman konsumen (BNPL dan Pinjaman Tunai) tumbuh sebesar 32% secara kuartalan menjadi Rp1,9 triliun pada kuartal IV-2023. Kualitas kredit yang disalurkan tetap sehat dengan NPL lebih dari 90 hari sebesar 1,3% dari total kredit konsumen pada bulan Desember.
"Kami juga melihat peluang untuk meningkatkan jumlah pinjaman melalui kolaborasi dengan Bank Jago, karena pada kuartal IV-2023, 70% pinjaman disalurkan oleh Bank Jago, meningkat dari 60% secara kuartalan," ujarnya.
Dengan mempertimbangkan faktor itulah, Bahana Sekuritas mempertahankan peringkat rekomendasi beli pada saham GOTO dengan target harga Rp90. Adapun risiko bagi saham GOTO adalah gross transaction value (GTV) yang lebih rendah dan pengeluaran biaya yang lebih tinggi dari perkiraan.
Sebagai gambaran, ini adalah kinerja GTV GOTO sepanjang tahun 2023 yang dirangkum dalam Databoks berikut: