BEI Ungkap Penyebab IHSG Rontok 2,5% Usai Libur Panjang Lebaran

Nur Hana Putri Nabila
16 April 2024, 10:58
BEI Ungkap Penyebab IHSG Rontok 2,5% Usai Libur Panjang Lebaran
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.
Seorang pria melintasi layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Button AI Summarize

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka merosot 188,11 poin atau 2,58% ke level 7.098 pada perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Selasa (16/4) usai libur panjang Lebaran. 

Kemudian, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 35,04 poin atau 3,64% ke posisi 928,68. Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 32,48 poin atau 0,45% ke level 7.286,88 pada penutupan perdagangan Jumat (5/4) lalu atau sebelum libur panjang Lebaran. 

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan turunnya IHSG pagi ini karena pasar saham bergerak sendiri sesuai dengan kondisi yang ada, sebab pasar bergerak dinamis. Nyoman meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah antara Iran dengan Israel, turut mempengaruhi pergerakan indeks. 

“Saya tidak bisa menyatakan apakah ini mempengaruhi, namun hal yang umum yang terjadi adalah faktor geopolitical tension. Itu akan berpengaruh tentunya terhadap pergerakan indeks, pasar akan bergerak dinamis,” kata Nyoman kepada wartawan di Gedung BEI, Selasa (16/4). 

Secara terpisah, Ekonom Eisenhower Fellow (EF) Mari Elka Pangestu mengatakan serangan Iran ke Israel pada Sabtu (13/4) dinilai akan berdampak negatif terhadap IHSG. Harga komoditas, seperti harga impor minyak, gandum, dan produk asal Eropa ke Indonesia.

“Harga komoditas terpengaruh. Rupiah bisa melemah lebih jauh, imbal hasil obligasi atau bond yield Indonesia bisa turun, dan IHSG terpengaruh," kata Mari dalam acara virtual Eisenhower Fellowships Indonesia Alumni Chapter, Senin (15/4).

Ekonom EF sekaligus mantan Menteri Keuangan Bambang S Brodjonegoro menambahkan, tingkat bunga tinggi lebih berpengaruh terhadap IHSG. Setiap keputusan Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve atau The Fed yang dianggap tidak sejalan dengan ekspektasi pelaku pasar, maka dana asing akan keluar alias capital outflow. 

Halaman:
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...