IHSG Berpotensi Melemah Usai Lebaran, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berpotensi melemah usai libur lebaran pada perdagangan Selasa (16/4). Sejumlah faktor akan mendorong pelemahan bursa saham hari ini, baik dari dalam maupun luar negeri.
Phintraco Sekuritas memperkirakan, pasar akan melakukan penyesuaian terhadap perkembangan yang terjadi sepekan terakhir, terutama penguatan dolar Amerika Serikat (AS). Kondisi ini juga berpotensi memicu pelemahan signifikan terhadap nilai tukar rupiah di hari pertama perdagangan (16/4).
Hal tersebut dipengaruhi oleh pergerseran ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan The Fed dalam sepekan terakhir. CME FedWatch Tools mencatat peluang pemangkasan suku bunga acuan pada Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed pada Juni 2024, yang tersisa 26,9% dari pekan sebelumnya di atas 60%.
CME FedWatch Tool merupakan sumber online dari CME Group yang memberikan investor, analis, dan ekonom ukuran ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter masa depan dari Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve.
"Dengan demikian, saham-saham sensitif terhadap suku bunga, seperti bank, properti dan termasuk otomotif sebaiknya diwaspadai pada pekan ini," tulis Phintraco Sekuritas, Selasa (16/4).
Sektor Konsumer dan Telekomunikasi Bisa Jadi Pilihan
Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham-saham yang lebih defensif atau bertahan seperti saham sektor konsumer dan infrastruktur atau telekomunikasi untuk dapat diperhatikan pada pekan ini.
Sementara Analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan level support IHSG diprediksi akan berada di level 7.158, 7.099 and 7.021. Sedangkan level resistance berada di 7.310 sampai 7.330, 7.400 dan 7.454.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh level support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian. Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan hold pada saham PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) dengan target harga terdekat di 1.035. Lalu accumulative buy pada saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan rentang harga 2.550-2.600. Serta hold atau buy on weakness pada saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dengan rentang harga 2.800-2.830.
Kemudian speculative buy pada saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) pada rentang harga 5.000-5.150. Lalu buy on weakness pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan rentang harga 5.400-5.500.