IHSG Diprediksi Menguat, Analis Rekomendasikan PWON hingga ISAT
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi menguat pada perdagangan Jumat (17/5). Penguatan nilai tukar Rupiah serta kontraksi ekonomi Jepang akan mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini.
Phintraco Sekuritas menyatakan nilai tukar Rupiah mulai nyaman di bawah Rp 16.000 per dolar Amerika Serikat (AS) sampai dengan Kamis sore (16/5). Penguatan ini sejalan dengan meredanya capital outflow dari pasar saham Indonesia.
“Pemicu utama adalah peningkatan keyakinan pasar terhadap peluang pemangkasan suku bunga the Fed di September 2024,” tulis riset Phintraco Sekuritas, Jumat (16/5).
Sentimen lainnya yang mempengaruhi pergerakan IHSG yaitu realisasi kontraksi ekonomi Jepang sebesar 2,0% di kuartal pertama 2024 yang lebih dalam dari perkiraan. Selain itu, pelemahan produksi industri Jepang ke 6,2% yoy di Maret 2024 diperkirakan turut memicu capital inflow ke Indonesia.
Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Astra International Tbk (ASII), PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).
Sementara itu, MNC Sekuritas juga menyatakan IHSG akan berpeluang menguat untuk menguji area 7.289.
MNC Sekuritas merekomendasikan buy on weakness pada saham PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) di harga terdekat 840. Lalu buy on weakness pada saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) di harga terdekat 1.160.
Rekendasi selanjutnya buy on weakness pada saham PT Indosat Tbk (ISAT) dengan harga terdekat di 10.850. Terakhir buy on weakness pada saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) di harga terdekat 555.
Sebelumnya, IHSG menguat 66,86 poin atau 0,93% ke level 7.246,7 pada penutupan perdagangan Rabu (15/5/2024). Penguatan indeks ini terjadi seiring dengan menghijaunya bursa kawasan Asia.
Pilarmas Investindo Sekuritas menilai, penguatan IHSG dan bursa regional sejalan dengan ekspektasi pasar bahwa The Federal Reserve akan menurunkan suku bunga. Ekspektasi tersebut dipengaruhi perilisan data inflasi tahunan AS yang turun menjadi 3,4% (year-on-year/yoy) pada April 2024.