Dow Jones Sempat Tembus Rekor Sepanjang Masa, Lampaui 40.000

Nur Hana Putri Nabila
17 Mei 2024, 06:12
Ilustrasi Dow Jones Index
ANTARA
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) sempat menyentuh rekor baru dan menembus level 40.000 untuk pertama kali, pada perdagangan intraday Kamis (16/5).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) sempat menyentuh rekor baru dan menembus level 40.000 untuk pertama kali, pada perdagangan intraday Kamis (16/5). Pada level tertinggi hari itu, Dow Jones mencapai level 40.051,05 yang merupakan puncak dari pasar bullish yang dimulai pada Oktober 2022.

Indeks Dow Jones sempat mendekati angka 40.000 pada awal tahun ini tetapi kemudian turun pada bulan April karena kekhawatiran tentang suku bunga yang tinggi. Reli di Bursa Amerika Serikat (AS) berlanjut pada bulan Mei karena laporan pendapatan emiten yang kuat dan beberapa indikator yang menunjukkan inflasi yang lemah.

Namun, rekor baru di Wall Street tidak bertahan lama. Indeks Dow Jones yang beranggotakan 30 saham itu berakhir turun 38,62 poin, atau 0,1% dan ditutup pada 39.869,38. Indeks S&P 500 turun 0,21% dan ditutup di level 5.297,10. Sementara itu, Nasdaq Composite ditutup melemah 0,26% dan berakhir di level 16.698,32.

S&P 500 mencatat rekor baru setelah ditutup di atas level 5.300 untuk pertama kalinya pada Rabu (15/5). Sementara itu, Nasdaq yang merupakan indeks saham-saham teknologi juga mencapai level tertinggi sepanjang masa 16.606,23 pada Rabu (15/5). Sejak awal tahun ini, Dow telah naik hampir 6% sedangkan Nasdaq dan S&P 500 masing-masing naik 11%.

"Pencapaian ini merupakan bukti kekuatan pembentukan modal, inovasi, pertumbuhan laba, dan ketahanan ekonomi," kata John Lynch, kepala investasi di Comerica Wealth Management seperti dikutip CNBC, Kamis (16/5). Menurutnya, momentum teknikal dan kekuatan fundamental baru-baru ini, termasuk pendapatan dan suku bunga, menunjukkan keuntungan jangka pendek berlanjut.

Saham Walmart memimpin kenaikan Dow di atas 40.000. Harga saham peritel terbesar di dunia ini melonjak hampir 7% setelah mengumumkan kinerja kuartal pertama yang kuat. Sejak awal tahun ini, harga saham Walmart sudah naik 21%.

Pergerakan Dow menuju 40.000 terjadi karena ekspektasi penurunan suku bunga dan antusiasme seputar kecerdasan buatan yang mendorong sentimen investor. FedWatch Tool dari CME Group menunjukkan pasar mengekspektasikan penurunan suku bunga Federal Reserve yang pertama akan terjadi pada September mendatang.

Ekspektasi tersebut berkembang setelah Indeks Harga Konsumen (CPI) AS pada bulan April mencapai 3,4% YoY, lebih rendah dibandingkan prediksi para pelaku pasar pada awal pekan ini.

Saham-saham perusahaan teknologi, seperti Amazon, Meta Platforms, dan Nvidia semuanya naik tajam dari tahun ke tahun. Saham Amazon naik lebih dari 20% untuk tahun ini. Anggota indeks Dow Jones lainnya, seperti American Express juga mencatat kenaikan harga saham 29% pada periode tersebut, sedangkan saham Goldman Sachs naik 20%. Saham-saham tersebut naik karena para investor bertaruh bahwa ekonomi akan terhindar dari resesi dan konsumen akan tetap kuat.

Analis Baird, Ross Mayfield, berpendapat bahwa reli ini masih memiliki kekuatan untuk berlanjut. "Reli ini memiliki semua tanda-tanda pasar bullish siklis dan tidak kehabisan tenaga sejauh yang kami tahu," kata Mayfield dalam sebuah wawancara dengan CNBC.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...