Nvidia dan Euforia AI Mendorong Nasdaq ke Rekor Baru

Hari Widowati
27 Mei 2024, 06:38
Kenaikan harga saham Nvidia dan euforia investor terhadap perkembangan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) mendorong Nasdaq ke rekor tertinggi baru, pada Jumat (24/5).
xPACIFICA/Getty Image
Kenaikan harga saham Nvidia dan euforia investor terhadap perkembangan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) mendorong Nasdaq ke rekor tertinggi baru, pada Jumat (24/5).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kenaikan harga saham Nvidia dan euforia investor terhadap perkembangan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) mendorong Nasdaq ke rekor tertinggi baru, pada Jumat (24/5). Investor di Bursa Amerika Serikat (AS) juga mengantisipasi penurunan suku bunga acuan The Fed pada September mendatang.

Indeks S&P 500 naik 0,7% dan ditutup pada level 5.304,72. Sementara itu, Nasdaq Composite naik 1,1%, berakhir pada 16.920,79. Indeks Dow Jones Industrial Average naik tipis 4,3 poin, atau 0,01%, dan ditutup di level 39.069,59.

Sepanjang pekan lalu, S&P 500 naik tipis 0,03%. Nasdaq yang didominasi saham-saham teknologi unggul dengan kenaikan sebesar 1,41%. Sementara itu, Dow merosot 2,33% dalam sepekan dan menandai minggu negatif pertama dalam lima minggu terakhir.

Harga saham Nvidia naik sekitar 2,6% karena antusiasme investor terhadap laporan pendapatan perusahaan yang melonjak berlanjut, pada Jumat (24/5). Untuk pertama kalinya, harga saham Nvidia menembus US$1.000 (Rp 15,9 juta).

Saham Nvidia mencatat kenaikan mingguan sebesar 15%. Saham ini telah melonjak setelah laporan pendapatan kuartal yang lebih baik dari perkiraan yang mengindikasikan permintaan yang kuat dan berkelanjutan untuk cip kecerdasan buatannya.

Sentimen bullish pada raksasa AI dan perusahaan-perusahaan teknologi lainnya mendorong pasar lebih tinggi. Meskipun, masih ada kekhawatiran bahwa The Fed tidak akan menurunkan suku bunga musim panas ini.

Penurunan Suku Bunga Acuan Mundur ke September

Setelah beberapa rilis data ekonomi dan tenaga kerja yang kuat minggu ini, Goldman Sachs memundurkan perkiraan penurunan suku bunga pertama The Fed ke bulan September dari prediksi sebelumnya pada bulan Juli.

"Inflasi kemungkinan akan jauh lebih baik pada bulan September, tetapi hampir tidak sempurna, dan masih pada tingkat tahun-ke-tahun yang membuat pemangkasan menjadi keputusan yang kurang jelas," tulis ekonom Goldman, David Mericle, seperti dikutip CNBC.

Menurut CME FedWatch Tool, para pialang saat ini memperkirakan bahwa bank sentral akan menurunkan suku bunga pada pertemuan bulan September.

Beberapa saham teknologi menguat pada Jumat lalu. Saham Advanced Micro Devices dan Intel masing-masing naik 3,7% dan 2,1%. Saham Meta dan Netflix juga menguat 2,7% dan 1,7%. Kinerja mereka membantu Nasdaq mencatatkan rekor penutupan kesebelas tahun ini.

Ross Mayfield, Analis Strategi Investasi di Baird, menilai ada indikasi reli saham-saham teknologi akan meluas ke sektor-sektor lainnya. "Meskipun ada beberapa kecemasan tahun lalu karena konsentrasi yang besar pada saham-saham Big Tech, pasar telah meluas secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir," kata Mayfield.

Dia mencatat bahwa pasar yang terkonsentrasi secara historis tidak menghasilkan imbal hasil yang buruk. Biasanya, hal ini merupakan tanda ekonomi yang lebih sehat ketika jumlah saham individu dan sektor yang berkinerja baik bertambah.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...