Tahan Laba untuk Pengembangan Usaha, CUAN Tidak Bagi Dividen
Emiten pertambangan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) tidak akan membagikan laba tahun buku 2023 sebagai dividen kepada pemegang saham. Manajemen CUAN mengatakan perusahaan akan menggunakan laba bersih tahun buku 2023 akan dialokasikan sebagai laba yang ditahan sebesar Rp 238,3 miliar.
“Seluruhnya dicatat sebagai laba yang ditahan untuk membiayai kegiatan usaha perseroan,” tulis manajemen dalam Ringkasan Risalah Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan (RUPST), dikutip Jumat (7/6).
Dalam RUPST tersebut, manajemen juga mengungkapkan laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) CUAN. Hasil pelaksanaan penawaran umum sejumlah 1,69 miliar saham dengan nilai penawaran umum perdana saham sebesar Rp 371,8 miliar.
Berikut ini rincian penggunaan dana IPO CUAN:
1. Biaya penawaran umum sebesar Rp 7,9 miliar
2. Penyetoran modal ke entitas anak Perseroan yaitu PT Tamtama Perkasa sebesar Rp 218,5 miliar
3. Belanja modal pembangunan Intermediate Stockpile (ISP) dan infrastruktur pendukungnya senilai Rp 27,1 miliar
Manajemen CUAN menyatakan, sisa dana hasil penawaran umum yang belum digunakan mencapai Rp 118,3 miliar. Seluruh dana tersebut ditempatkan dalam rekening giro di Bank Mandiri. “Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum tersebut akan dilaporkan oleh perseroan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sesuai ketentuan yang berlaku,” kata manajemen.
Perlu diketahui, emiten pertambangan milik konglomerat Prajogo Pangestu ini mencetak laba bersih tahun berjalan Rp 232,63 miliar pada tahun buku 2023. Laba bersih tersebut merosot 59% dari perolehan tahun 2022 yang mencapai Rp 562,42 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Jumat (17/5), laba per saham CUAN ikut turun tajam dari Rp 60 menjadi Rp 22 per saham pada akhir tahun lalu. Sejalan dengan turunnya laba, pendapatan CUAN tercatat sebesar Rp 1,49 triliun atau turun 2% dari Rp 1,51 triliun pada 2022.
Direktur Utama CUAN Michael mengatakan tahun lalu perusahaan mencatat kenaikan total aset konsolidasi karena meningkatnya kas dan setara kas. Hal itu sehubungan dengan penerimaan dari pemegang saham terkait dengan penawaran umum perdana saham yang dilaksanakan CUAN pada Maret 2023 dan penerimaan dari fasilitas pinjaman bank.
Selain itu, kata Michael, juga terjadi peningkatan atas uang muka investasi terkait dengan adanya akuisisi anak usaha. Sedangkan kenaikan kewajiban konsolidasian perseroan disebabkan adanya fasilitas utang bank untuk kebutuhan akuisisi anak usaha dan modal kerja.
“Dampak dari pada perubahan tersebut di atas tidak berdampak pada penurunan kinerja perseroan,” ucap Michael.