Pelemahan Rupiah Buat IHSG Terkoreksi 0,12%
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 0,12% ke level 6.726 pada perdagangan Rabu (19/6). Penurunan IHSG seiring dengan adanya sejumlah sentimen salah satunya soal wacana kenaikan harga minyak goreng rakyat.
Phintraco Sekuritas menyatakan sejumlah isu domestik menekan IHSG, terutama terkait nilai tukar rupiah. Pertama yakni adanya kekhawatiran mengenai kenaikan defisit anggaran pada APBN 2024 seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah. Serta sejumlah program prioritas di 2024.
"Kedua yakni wacana kenaikan harga minyak goreng rakyat (MinyaKita) sebagai salah satu dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah," tulis Phintraco dalam risetnya, Rabu (19/6).
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham hari ini tercatat mencapai Rp 10,03 triliun dengan volume 24,55 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1.015.870 kali.
Sebanyak 188 saham menguat, 394 saham terkoreksi, dan 202 saham tidak bergerak. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini menjadi Rp 11.530,59 triliun.
Seiring dengan pelemahan IHSG, bursa Asia justru mayoritas bergerak positif. Nikkei 225 naik 0,23%, Hang Seng menguat 2,66%, Shanghai Composite turun 0,40%, dan Straits Times naik 0,23%.
Saham top losers:
- PT PP Tbk (PTPP)
- PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA)
- PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)
- PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG)
- PT Adhi Karya Tbk (ADHI)
Saham top gainers:
- PT MNC Asia Holding Tbk (BHIT)
- PT Smartfren Telecom Tbk (FREN)
- PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
- PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)