IPO Emiten GOLF Milik Tommy Soeharto Kelebihan Permintaan 27 Kali
Antusiasme investor terhadap PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF) di pasar perdana cukup tinggi. Total penawaran umum perdana (IPO) saham GOLF melalui penjatahan terpusat (pooling allotment) untuk investor ritel mencapai Rp 39 miliar.
Jumlah pemesanan saham dari emiten milik Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto ini jauh lebih tinggi dari alokasi penjatahan terpusat atau kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 27 kali.
Bahkan, jumlah pemesanan saham GOLF yang masuk melalui pooling allotment mencapai lebih dari Rp 1 triliun. Padahal, GOLF hanya menerbitkan saham baru melalui penawaran perdana saham (IPO) sebanyak 1,95 miliar unit.
Nilai itu setara dengan 10,01% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO di harga Rp 200 per saham. Dengan demikian, total emisi dari hajatan tersebut mencapai Rp 390 miliar.
Mengacu Surat Edaran (SE) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No 15/2020 angka V, batas minimal alokasi untuk penjatahan terpusat IPO GOLF sebanyak 10% dari nilai emisi Rp 37,5 miliar (mana yang lebih besar). Sehingga total nilai IPO GOLF melalui pooling allotment Rp 39 miliar.
Vice President Investment Banking PT Samuel Sekuritas Indonesia Nyoman Widita Prabawa sangat mengapresiasi partisipasi masyarakat yang begitu tinggiterhadap IPO GOLF di tengah ketidakpastian kondisi pasar.
“Dengan adanya suntikan modal yang diperoleh dari IPO ini, perseroan bisa melancarkan strategi pertumbuhan an mampu mengimplementasikanvisinya untuk menjadi pioneer dalam pengembangan industri Golf Tourism di Indonesia,” kata Nyoman.
Pendapatan Intra Golflink
Direktur Utama Intra Golflink Resorts Dwi Febri Astuti menjabarkan pendapatan GOLF naik 59% dari Rp 111,63 miliar menjadi Rp 177,58 miliar pada 2024. Hal ini membuat laba bersih perseroan melonjak hingga 136% year on year (yoy) menjadi Rp 60,18 miliar. Perseroan berharap, lonjakan kinerja ini akan berlanjut di tahun-tahun mendatang.
GOLF telah merampungkan penawaran umum (public offering) pada Kamis (4/7) kemarin. Perseroan akan melakukan pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 8 Juli 2024.
Setelah dikurangi biaya-biaya emisi, 87,53% dana IPO akan digunakan perseroan untuk setoran modal keanak usaha, yakni PT New Kuta Golf and Ocean View (NKG) yang mengelola bisnis golf dan properti, termasuk luxury hoteldi Bali.
Sekitar 5,34% akan digunakan untuk setoran modal bagi anak usaha perseroan yang lain, yakni PT Sentul Golf Utama (SGU), dan 7,13% sisanya untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan (operational expenditure/opex).