Indeks Wall Street Cerah, Saham Semikonduktor Bawa S&P 500 Cetak Rekor

Nur Hana Putri Nabila
11 Juli 2024, 06:53
wall street, saham, nasdaq, s&p
xPACIFICA/Getty Image
Suasana NYSE, Wall Street, New York, Amerika Serikat.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Indeks bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street menguat pada perdagangan hari Rabu (10/7), dengan S&P 500 mencetak rekor baru dan untuk pertama kalinya menembus angka 5.600. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan tajam saham-saham semikonduktor yang mendorong pasar naik.

 Indeks pasar luas S&P 500 naik 1,02%, ditutup pada 5.633,91, dan mencatat kenaikan selama tujuh hari berturut-turut. Tak hanya itu,  Nasdaq Composite juga tumbuh 1,18% dan mencapai level tertinggi sepanjang masa dengan ditutup di 18.647,45.

Ini merupakan rekor penutupan ke-37 tahun ini untuk S&P 500, dan ke-27 untuk Nasdaq yang sangat bergantung pada teknologi. Dow Jones Industrial Average juga  naik 429,39 poin atau 1,09%, ditutup pada level  39.721,36.

Saham-saham perusahaan cip menjadi pemenang terbesar dalam sesi ini. Taiwan Semiconductor melesat 3,5% setelah pendapatannya dari bulan April hingga Juni melampaui perkiraan Wall Street.

Perusahaan cip lainnya, Qualcomm, naik 0,8%, dan Broadcom terapresiasi sekitar 0,7%. Nvidia, yang terkenal dengan kecerdasan buatannya juga menjadi sorotan.

Pergerakan ini terjadi ketika investor tengah menunggu angka inflasi baru yang akan dirilis pada hari Kamis (11/7) melalui laporan indeks harga konsumen bulan Juni.

Komentar dari Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat Jerome Powell, pada hari Selasa (/7) dan Rabu (10/7) memicu harapan investor adanya penurunan suku bunga acuan pada paruh kedua tahun ini.

Menurut Kepala Investasi di Certuity, Scott Welch,  belum ada indikasi bahwa pendapatan perusahaan teknologi besar tidak dapat mendukung valuasi mereka saat ini. Ia juga mengingatkan, tujuh hingga sepuluh saham perusahaan tersebut mewakili 30% hingga 40% dari kapitalisasi pasar S&P 500.

 “Jika ada penurunan pada saham-saham ini, dampaknya akan lebih besar," kata Welch dikutip CNBC, Kamis (11/7). 

 Para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 0,1% dari bulan ke bulan dan 3,1% dari tahun ke tahun. 

Indeks Harga Konsumen inti, yang tidak termasuk harga energi dan makanan, diperkirakan naik 0,2% dari bulan sebelumnya dan 3,4% dari tahun sebelumnya. Indeks Harga Produsen (PPI) akan dirilis pada hari Jumat (12/7) besok.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...