Wall Street Cetak Rekor Baru, Investor Kembali ke Saham Kapitalisasi Besar

Nur Hana Putri Nabila
23 Juli 2024, 06:28
Bursa efek New York atau Wall Street
NYSE
Bursa efek New York atau Wall Street
Button AI Summarize

Indeks bursa Amerika Serikat (AS) mencatat rekor baru pada penutupan perdagangan Senin (22/7). Kenaikan ini didorong oleh investor Wall Street yang kembali berinvestasi pada saham-saham dengan pertumbuhan tinggi atau kapitalisasi besar (megacaps).

Hal itu membantu S&P 500 dan Nasdaq Composite pulih dari kinerja mingguan terburuk mereka sejak April.  S&P 500 (.SPX) meningkat 59,41 poin atau 1,08%, menjadi 5.564,41 poin dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 280,63 poin atau 1,58%, mencapai 18.007,57. Dow Jones Industrial Average (.DJI) tumbuh 127,91 poin, atau 0,32%, menjadi 40.415,44.

Volume perdagangan bursa AS mencapai 10,95 miliar saham. Ini lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata 11,37 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

 Dow Jones Industrial Average (.DJI) kembali ke wilayah positif setelah turun selama dua sesi sejak mencapai level tertinggi sepanjang masa pada Rabu lalu. Kemudian saham megacaps seperti Alphabet (GOOGL.O), Meta Platforms (META.O), dan Tesla (TSLA.O) semuanya naik di antara 2,2% hingga 5,1% setelah sebelumnya menjadi tekanan utama di pasar minggu lalu.

 Nvidia (NVDA.O) juga melesat 4,8% setelah pemimpin chip kecerdasan buatan tersebut dilaporkan tengah mengerjakan versi chip AI andalan barunya untuk pasar Cina yang sesuai dengan kontrol ekspor AS saat ini. 

 Indeks Teknologi Informasi (.SPLRCT) naik 2%, memimpin kenaikan sektoral dan menghentikan penurunan beruntun selama empat hari.

 "Kami pikir pergerakan hari ini mungkin lebih berkaitan dengan rebound dari aksi jual yang terjadi minggu lalu daripada yang lainnya," kata Jason Pride, Kepala Strategi Investasi & Riset di Glenmede, mengutip Reuters, Selasa (23/7). 

Sentimen Joe Biden

Di samping itu, faktor utama yang ada di benak para trader adalah peninjauan ulang keadaan pemilihan presiden. Hal itu usai Presiden AS Joe Biden mengumumkan pengunduran dirinya dan mendukung pencalonan Wakil Presiden Kamala Harris untuk pemilihan November pada hari Minggu.

 Pengunduran diri Biden dapat mendorong para investor untuk melepas perdagangan dengan taruhan bahwa kemenangan Donald Trump dari Partai Republik akan meningkatkan tekanan fiskal dan inflasi AS. Namun, beberapa analis mengatakan pasar dapat mengambil keuntungan dari meningkatnya peluang pemerintahan yang terbagi di bawah pemerintahan berikutnya.

 Kemudian situs taruhan online PredictIt menunjukkan harga untuk kemenangan Donald Trump turun 4 sen menjadi 60 sen. Sementara harga untuk kemenangan Kamala Harris naik 12 sen menjadi 39 sen. Saham-saham yang terkait dengan Trump bergerak bervariasi pada Senin (22/7), dengan Trump Media & Technology Group (DJT.O) turun 0,8%, sementara perusahaan perangkat lunak Phunware (PHUN.O) naik 4%.

Setelah mencerna berita pengunduran diri Biden, para investor kini mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan, termasuk siapa yang akan bergabung dengan Harris dalam pencalonan presiden dari Partai Demokrat. Kemudian investor juga mempertanyakan sejauh mana, jika ada, wakil presiden akan menyimpang dari platform yang menjadi sorotan utama Biden.

 Elemen ketidakpastian ini hadir bersamaan dengan kecemasan para pedagang atas pendapatan kuartalan. Termasuk dari dua perusahaan yang disebut "Magnificent Seven", yakni Alphabet dan Tesla, yang akan dirilis minggu ini.

 Hasilnya akan menguji apakah reli baru-baru ini pada saham-saham dengan momentum tinggi dapat dipertahankan. Kemudian apakah perpindahan ke sektor-sektor yang berkinerja buruk akan terus berlanjut.

 Analis Glenmede Investment Management, Jason Pride, mengamati bahwa pasar mulai memperhitungkan penurunan suku bunga yang lebih cepat. Hal itu yang menyebabkan pergeseran dalam kepemimpinan pasar menuju saham-saham berkapitalisasi lebih kecil dan menjauh dari fokus pada perusahaan-perusahaan teknologi besar.

 “Jelas, hari ini terlihat sedikit berbeda dari itu, tetapi tren tersebut masih ada di latar belakang,” pungkas Pride.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...