Laba BRIS Melesat Jadi Rp 3,39 Triliun, Saham Malah Tergelincir 0,75%

Patricia Yashinta Desy Abigail
2 September 2024, 10:46
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mencatat peningkatan laba bersih Rp 3,39 triliun pada semester-I 2024.
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mencatat peningkatan laba bersih Rp 3,39 triliun pada semester-I 2024.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mencatat peningkatan laba bersih menjadi Rp 3,39 triliun pada semester-I 2024. Nilai tersebut melesat 20,28% dibandingkan perolehan laba di periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya Rp 2,82 triliun.

Seiring dengan pengumuman kinerja keuangan yang positif, saham BRIS justru mengalami tekanan, merosot 0,75% dan bertengger di level Rp 2.650 per saham, menunjukkan reaksi pasar yang tidak sejalan dengan peningkatan laba perusahaan.

Mengutip laporan kinerja Bank Syariah Indoensia, BRIS mencatat pendapatan penyaluran dana sebesar Rp 12,64 triliun pada paruh pertama 2024, meningkat 11,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 11,31 triliun. Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, peningkatan ini menunjukkan pertumbuhan kinerja yang signifikan.

Meningkatnya laba BSI ditopang dari fee based income Rp 961,15 miliar, naik 20,15% menjadi Rp 799,99 miliar. Adapun pendapatan setelah diatribusi bagi hasil tercatat Rp 8,78 triliun per Juni 2024, terkerek 11,75% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yakni Rp 8,54 triliun.

Bank Syariah Indonesia membukukan kenaikan penyaluran pembiayaan Rp 256,78 triliun hingga Juni 2024. Penyaluran pembiayaan BSI di semester pertama meningkat 16,04% menjadi Rp 256,78 triliun.

Seiring dengan meningkatnya penyaluran pembiayaan, BSI mencatat rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) gross 1,99% dari 2,31%. Sementara NPF nett yakni 0,56% dari 0,62%.

Hal ini menunjukkan bahwa rasio pembiayaan bermasalah bank syariah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu tetap terjaga pada level yang sehat.

Selanjutnya total dana pihak ketiga (DPK) meningkat 17,5% di semester pertama 2024 ini menjadi Rp 296,69 triliun. Adapun aset BSI per Juni 2024 menjadi Rp 360,95 meningkat 16,04%.

Saham BRIS berada di level Rp 2.630 per 10.20 WIB turun 0,75% dibandingkan penutupan Jumat pekan lalu Rp 2.650 per saham. Melansir data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) saham BRIS dijual pada rentang Rp 2.610 sampai dengan Rp 2.690 per saham. Kapital market saham BRIS yakni Rp 121,32 triliun.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...