Mayoritas Saham Migas Alami Kenaikan di Tengah Ketegangan Timur Tengah
Saham-saham di sektor minyak dan gas (migas) menunjukkan performa positif pada Rabu (2/10) di tengah ketegangan geopolitik timur tengah yang meningkat setelah Iran meluncurkan setidaknya 180 rudal ke Israel.
Harga minyak mentah berjangka mengalami kenaikan pada Rabu (2/10/2024), seiring dengan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) asal Amerika Serikat tercatat naik sebesar US$1,09, atau sekitar 1,56%, sehingga mencapai level US$70,92 per barel.
Sementara itu, harga minyak mentah berjangka Brent juga mencatatkan penguatan, dengan kenaikan sebesar US$0,83, atau 1,13%, yang membawa harganya ke level US$74,39 per barel. Kenaikan ini mencerminkan kekhawatiran pasar akan potensi gangguan pasokan akibat ketidakstabilan yang terjadi di wilayah tersebut.
Kondisi ini secara langsung berdampak pada pergerakan saham migas domestik. PT Medco Energi International Tbk (MEDC) menjadi sorotan utama, mencatat kenaikan signifikan sebesar 85 poin atau 6,61%, dengan harga sahamnya mencapai Rp 1.370. Selain MEDC, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) juga mengalami penguatan, bertambah 30 poin atau 1,94%, diperdagangkan pada harga Rp 1.580 per saham.
PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) mencatat pertumbuhan yang luar biasa, dengan kenaikan 26 poin atau 11,71%, sehingga harga sahamnya kini berada di Rp 248. Sementara itu, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) berhasil mencatatkan peningkatan sebesar 75 poin atau 6,05%, membawa harga sahamnya menjadi Rp 1.315.
Namun, tidak semua saham mengikuti tren positif ini. Secara keseluruhan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat penurunan sebesar 0,93% atau 71,06 poin, mencapai level 7.571 pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, Rabu (2/10).
PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) mengalami penurunan sebesar 2 poin atau 1,56%, dengan harga sahamnya kini di Rp 126. Sementara itu, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) juga tertekan, turun 5 poin atau 0,34%, dan kini diperdagangkan di level Rp 1.445 per saham.
Ketegangan ini, ditandai dengan lonjakan harga minyak mentah West Texas Intermediate setelah pasukan pertahanan Israel melaporkan bahwa Iran meluncurkan serangan rudal. Harga minyak mentah pun mengalami lonjakan signifikan, mencerminkan kekhawatiran akan gangguan pasokan akibat ketidakstabilan di wilayah tersebut.