Daaz Bara Lestari (DAAZ) Incar Dana Segar Rp 270 Miliar dari IPO
PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) akan menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia dengan melepas maksimal 300 juta lembar saham atau 15,02% dari modal disetor dan ditempatkan pasca IPO. Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan besar logam dan bijih logam ini membuka harga penawaran awal di kisaran Rp 835-900 per saham.
Dari aksi korporasi ini, DAAZ berpotensi meraup dana segar sebanyak-banyaknya Rp 270 miliar. PT Henan Putihrai Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam penawaran saham perdana Daaz Bara Lestari.
Berdasarkan prospektus yang diterbitkan perusahaan, seluruh dana yang diperoleh dari IPO ini setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham terkait, akan dipergunakan untuk:
1. Sekitar 33,34% akan dialokasikan oleh perusahaan untuk membeli bijih nikel dan memenuhi kebutuhan modal kerja, termasuk biaya tenaga kerja dan logistik.
2. Sisanya sebesar 66,66% akan disalurkan sebagai pinjaman kepada anak perusahaan. Alokasi ini terdiri atas:
- Sebagian besar akan diberikan kepada PT Bara Makmur Dwitama (BMD) untuk pembelian batubara dan kebutuhan modal kerja, seperti biaya tenaga kerja dan logistik.
- Sedangkan 50% dari dana tersebut akan dialokasikan kepada PT Indo Lautan Energi (ILE) untuk pembelian bahan bakar solar, sesuai dengan perjanjian penjualan bahan bakar yang sudah ada dengan PT ExxonMobil Lubricants Indonesia, serta untuk kebutuhan modal kerja, termasuk biaya tenaga kerja dan logistik.
Setelah IPO, struktur permodalan dan pemegang saham DAAZ adalah sebagai berikut:
- PT Daaz Nusantara Abadi sebagai pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 42,49% saham
- Zainal Abidinsyah Siregar memiliki 17% saham
- Irawan Sastrotanojo 12,75%
- Erwin Sutanto 12,75%
- Pemegang saham publik (masyarakat) 15,02%
Janjikan Dividen Tunai hingga 100% dari Laba
Berdasarkan laporan keuangan, Daaz Bara Lestari dan perusahaan serta anak usahanya mencatat laba tahun berjalan sebesar Rp 356,41 miliar untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2023. Laba perusahaan ini merosot sebesar Rp 26,57 miliar atau 6,94% dibandingkan dengan laba periode tahun berjalan tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar Rp 382,99 miliar pada 31 Desember 2022. Penurunan ini terutama disebabkan oleh adanya peningkatan beban.
Demi menarik minat investor, setelah IPO manajemen perseroan berencana untuk membayarkan dividen tunai kepada para pemegang saham mulai tahun buku yang berakhir pada 30 April 2024 dan seterusnya. Dividen tunai yang bakal dibagikan dapat mencapai 100% dari laba bersih tahun berjalan.
Adapun besarnya pembagian dividen akan disesuaikan dengan hasil kinerja usaha, arus kas, prospek bisnis, kebutuhan modal kerja, belanja modal, serta rencana investasi Perseroan di masa depan. Keputusan pembagian dividen juga akan mempertimbangkan UUPT, peraturan pasar modal yang berlaku, serta akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan setiap tahun.
Berikut jadwal IPO Daaz Bara Lestari:
- Masa Penawaran Awal : 11–18 Oktober 2024
- Tanggal Efektif : 30 Oktober 2024
- Masa Penawaran Umum : 01 November–7 November 2024
- Tanggal Penjatahan : 7 November 2024
- Tanggal Distribusi Saham : 8 November 2024
- Tanggal Pencatatan Saham : 11 November 2024