Saham Tesla Naik 29% Sejak Trump Menang, Kapitalisasi Tembus Rp 15 Kuadriliun
Saham Tesla naik 8% pada Jumat (9/11), mendorong kapitalisasi pasar produsen kendaraan listrik itu melewati US$1 triliun. Saham perusahaan itu telah naik sekitar 29% pekan ini setelah Donald Trump memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS).
Investor semakin optimis bahwa kembalinya mantan pemimpin itu ke Gedung Putih dapat menguntungkan Tesla. CEO Tesla, Elon Musk, telah menjadi sekutu utama Trump selama kampanye Pilpres AS dan menggelontorkan setidaknya US$ 130 juta untuk upaya kampanye pro-Trump.
Tesla memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$ 807,1 miliar hingga penutupan Selasa (5/11). Sebelum kenaikan pekan ini, saham produsen mobil itu hanya naik sekitar 1% tahun ini atau year to date.
Saham Tesla sekarang naik sekitar 30% year to date. Kapitalisasi pasar Tesla Kapitalisasi pasar Tesla CNBC Tesla bergabung kembali dengan klub nama-nama teknologi yang berkembang yang sekarang bernilai lebih dari US$1 triliun, termasuk Nvidia, Apple, Microsoft, Alphabet, Amazon, dan Meta (meskipun semua kecuali Meta bernilai lebih dari US$2 triliun). Kapitalisasi pasar Tesla pertama kali melampaui angka US$1 triliun pada Oktober 2021.
Analis Wedbush Securities, Dan Ives, mengatakan pemerintahan Trump yang potensial dapat mengurangi regulasi untuk Tesla dan perusahaan lain. Tesla memiliki skala dan cakupan yang tak tertandingi dalam industri kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
Ives mengatakan, finamika ini dapat memberi Musk dan Tesla keunggulan kompetitif yang jelas dalam lingkungan subsidi non-EV. "Ditambah kemungkinan tarif Cina yang lebih tinggi sehingga akan terus mendorong pemain EV negeri Tirai Bambu tersebut tidak membanjiri pasar," ujarnya.
Trump sebelumnya mengatakan mungkin akan memangkas kredit pajak kendaraan listrik federal sebesar US$ 7.500. Kredit tersebut telah membantu mendorong penjualan kendaraan Tesla secara historis. Dalam pembaruan pendapatan terbarunya, Tesla melaporkan pendapatan sebesar US$ 25,18 miliar dan laba bersih sebesar US$ 2,17 miliar pada kuartal ketiga.
Sebelumnya, Elon Musk memprediksi pertumbuhan kendaraan akan mencapai 20% hingga 30% tahun depan. Tesla telah mengembangkan teknologi kendaraan tanpa pengemudi selama lebih dari satu dekade. Pesaing utamanya di AS, Waymo milik Alphabet, telah maju dan telah mengoperasikan layanan robotaxi komersial di beberapa kota besar.
Musk juga pernah mengatakan akan menggunakan pengaruhnya dengan pemerintahan Trump-Vance untuk menetapkan "proses persetujuan federal untuk kendaraan otonom." Saat ini, persetujuan terjadi di tingkat negara bagian, yang menurut CEO sebagai rintangan regulasi yang harus diatasi Tesla setelah akhirnya menawarkan sistem mengemudi yang lebih dari sekadar otomatis sebagian.