IHSG Diprediksi Terkoreksi, Saham ADRO, INCO hingga BRMS Masuk Rekomendasi
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan terkoreksi pada perdagangan Senin (11/11). Phintraco Sekuritas menyatakan saat ini ada sentimen IHSG dari dalam negeri hingga global.
Dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi melambat ke 4.95% secara tahunan atau year on year (yoy) di kuartal tiga 2024. Dari global, kemenangan Donald Trump dalam Pemilu Amerika Serikat memicu kekhawatiran prospek outlook ekonomi global dengan kebijakannya.
"IHSG belum mampu keluar dari tekanan jual. Nampaknya pasar domestik masih perlu waktu untuk mencerna atau merespon sentimen-sentimen di atas," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Senin (11/11).
Phintraco Sekuritas merekomendasikan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), PT Indofood CBP Tbk (ICBP), PT Panin Financial Tbk (PNLF), PT Bank Jago (ARTO) dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).
Sementara itu, MNC Sekuritas menyatakan IHSG masih rawan terkoreksi ke 7.169-7.236. Level support IHSG diprediksi akan berada di 7.207 dan 7.076. Sedangkan level resistance berada di 7.449 dan 7.595.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
MNC Sekuritas merekomendasikan buy on weakness pada saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dengan rentang harga 416-440. Lalu buy on weakness pada saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dengan rentang harga 410-430.
Serta buy on weakness pada saham PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESAA) dengan rentang harga 780-830. Rekomendasi selanjutnya yakni sell on strength PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) dengan rentang harga 1.050-1.075.