IHSG Diprediksi Menguat, Analis Rekomendasikan Saham MEDC hingga ACES
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan menguat pada perdagangan Kamis (21/11). Phintraco Sekuritas menyatakan ada beberapa sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG.
Pasar memperkirakan rilis data ketenagakerjaan yang diperkirakan sedikit memburuk. Namun hal tersebut diyakini tidak mengubah sikap Bank Sentral AS The Federal Reserve terhadap arah kebijakan pemangkasan yang tidak agresif.
Dari dalam negeri, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan tahan suku bunga di 6%, relatif sesuai perkiraan. Tujuan utama kebijakan ini untuk menjaga stabilitas rupiah dan menjaga laju pertumbuhan ekonomi 5% secara tahunan atau year on year (yoy) untuk 2024.
"Lalu terhentinya penguatan Wall Street pada perdagangan Rabu diperkirakan meredam aksi jual di pasar modal Indonesia, sehingga IHSG dapat menguat ke 7.180-7.200 hari ini.," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Kamis (21/11).
Phintraco Sekuritas merekomendasikan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Timah Tbk (TINS), PT Elnusa Tbk (ELSA), dan PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES).
Sementara itu, MNC Sekuritas menyatakan terdapat kemungkinan akan adanya potensi koreksi IHSG menguji level 6.835-6.998. Sementara skenario terbaik, koreksi IHSG hanya akan menguji 7.062-7.114. MNC Sekuritas memprediksi support IHSG berada di 7.076 hingga 6.998. Sementara resisten berada di 7.207 hingga 7.354.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
MNC Sekuritas merekomendasikan buy on weakness pada saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dengan rentang harga 2.550-2.620. Lalu buy on weakness pada saham PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) dengan rentang harga 488-492.
Serta buy on weakness pada saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dengan rentang harga 302-324. Terakhir sell on strength saham PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) dengan rentang harga 230-238.