Wall Street Anjlok di Tengah Penantian Data Inflasi AS
Indeks Bursa Amerika Serikat (AS) anjlok pada perdagangan Selasa (10/12), karena para investor mempertimbangkan kenaikan besar menjelang akhir tahun. Tak hanya itu, investor Wall Street juga menunggu rilis data inflasi AS yang akan keluar minggu ini.
S&P 500 turun 0,3% dan ditutup di level 6.034,91. Sedangkan Nasdaq Composite melemah 0,25% ke 19.687,24. Kedua indeks tersebut mencatat kerugian berturut-turut. Selain itu, Dow Jones Industrial Average juga tergelincir untuk hari keempat, kehilangan 154,10 poin atau 0,35%, dan berakhir di 44.247,83.
Saham Oracle anjlok 6,7% setelah kinerja kuartal kedua perusahaan perangkat lunak database tersebut tidak sesuai dengan perkiraan Wall Street. Meski begitu, saham ini telah melonjak sekitar 68% sepanjang tahun ini.
Kepala Strategi Investasi CFRA Research, Sam Stovall, mengatakan pasar sudah mulai menyempit selama sepekan terakhir. Menurutnya, investor saat ini tengah menunggu untuk memastikan apakah kondisi ini hanya pelemahan musiman yang biasa terjadi di pertengahan Desember.
"Saya rasa mereka berharap partisipasi pasar akan kembali meluas, terutama karena pasar biasanya melonjak jelang akhir tahun,” kata Stovall, dikutip CNBC, Rabu (11/12).
Di samping itu Alphabet mencatat kenaikan signifikan sebesar 5,6% didorong oleh terobosan Google dalam komputasi kuantum melalui peluncuran chip baru. Kenaikan tersebut juga mendongkrak saham Alphabet sepanjang tahun mencapai lebih dari 32%.
Indeks utama seperti S&P 500 dan Nasdaq Composite melemah sekitar 0,6% pada Senin (9/12), turun dari level tertingginya baru-baru ini. Penurunan tersebut sebagian disebabkan oleh saham Nvidia yang turun lebih dari 2% pada Selasa, usai regulator Cina menyelidiki potensi pelanggaran undang-undang antimonopoli oleh perusahaan chip tersebut.
Namun, Meta Platforms bangkit dengan kenaikan 1% pada hari Selasa, setelah sebelumnya juga anjlok pada hari Senin.
Sementara itu, investor tengah menanti laporan indeks harga konsumen AS yang akan dirilis pada ini, Rabu (11/12). Data ini bisa memengaruhi keputusan Federal Reserve terkait kenaikan suku bunga pada pertemuan 17-18 Desember. Berdasarkan survei Dow Jones, inflasi diperkirakan meningkat 0,3% pada November dan 2,7% dalam 12 bulan terakhir.