Bursa Wall Street Menguat Ditopang Saham Teknologi dan Listrik

Nur Hana Putri Nabila
6 Januari 2025, 05:44
Bursa saham Wall Street,
ANTARA
Bursa Wall Street
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bursa saham Amerika Wall Street naik pada penutupan perdagangan Jumat (3/1), setelah sempat anjlok. Salah satu faktornya yakni harga saham emiten teknologi dan listrik menguat.

Indeks saham S&P 500 ditutup naik 1,26% menjadi 5.942,47 dan Dow Jones Industrial Average menguat 0,8% ke level 42.732,13. Begitu pun Nasdaq Composite melonjak 1,77% menjadi 19.621,68.

Harga saham emiten teknologi ikut mendongkrak pasar pada Jumat. Nvidia misalnya, naik 4,7% dan Super Micro Computer 10,9%. Kenaikan terjadi setelah perusahaan mengungkapkan peningkatan pengeluaran untuk kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Begitu pun Microsoft yang mengumumkan akan menginvestasikan US$ 80 miliar untuk pusat data AI pada 2025. Hal ini mendorong kenaikan saham produsen listrik seperti Constellation Energy dan Vistra yang naik masing-masing 4% dan 8,5%.

“Sejumlah faktor yang mendorong kenaikan pendapatan dan pasar saham selama dua tahun terakhir, masih kuat,” kata Manajer Portofolio di Janus Henderson Investors Jeremiah Buckley dikutip CNBC Internasional, Senin (6/1).

Reli pada perdagangan Jumat mengakhiri penurunan lima hari berturut-turut untuk Nasdaq dan S&P 500, meski belum cukup untuk menjadikan indeks utama sebagai pemenang mingguan. S&P 500 turun 0,48% selama seminggu, Dow Jones 0,60%, dan Nasdaq Composite merosot 0,51%.

Penurunan saham-saham tersebut menandakan reli 'Sinterklas' tidak terjadi. Reli 'Sinterklas' biasanya mengacu pada tren harga saham melonjak selama lima hari pada akhir tahun dan dua hari pertama tahun baru. Meskipun pasar melambat pada akhir 2024, indeks utama masih mendekati rekor tertinggi.

Kepala Strategi Pasar di Nationwide Financial, Mark Hackett mengatakan biasanya setelah beberapa minggu yang sulit, investor mulai kembali tenang. Ia menilai pergerakan pasar pada Jumat menandakan tidak ada pergerakan besar dan kemungkinan hanya penyesuaian biasa. 

“Bukan tanda bahwa pasar akan menghadapi kesulitan besar,” ujar Hackett. 

Di samping itu, berita dari Washington DC turut memengaruhi pergerakan saham tertentu pada Jumat. Saham U.S. Steel turun 6,5% setelah Presiden Joe Biden membeberkan akan menghentikan rencana akuisisi oleh Nippon Steel. 

Selain itu, saham perusahaan minuman keras dan bir anjlok setelah ahli bedah umum AS mengeluarkan peringatan mengenai risiko kanker akibat konsumsi alkohol. Saham Molson Coors tergelincir hingga 3,4%.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...