BEI Targetkan Volume Transaksi Bursa Karbon hingga 750 Ribu tCO2e di 2025

Nur Hana Putri Nabila
20 Januari 2025, 15:32
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq (tengah), Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni (kedua kiri), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar (kiri), dan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman (kedua kanan)
ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/rwa.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq (tengah), Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni (kedua kiri), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar (kiri), dan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman (kedua kanan) saat peluncuran Perdagangan Karbon Internasional di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (20/1/2025). Peluncuran Perdagangan Karbon Internasional di Indonesia memperkuat komitmen pemerintah dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, sesuai dengan Peratur
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bursa Efek Indonesia (BEI) mematok sejumlah target untuk bursa karbon IDXCarbon pada 2025. BEI menargetkan volume perdagangan mencapai 750 ribu tCO2e dan menambah 200 pengguna jasa karbon tahun ini.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman, mengatakan bahwa sepanjang 26 September 2023–17 Januari 2024, volume Perdagangan IDX Carbon sebesar 1,131 juta tCO2e. Adapun nilai Perdagangan Rp 58,868 miliar, 6 Project Listed Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK), dan 104 pengguna jasa.

Berkaca dari tahun lalu, Iman mengatakan target volume perdagangan bursa karbon domestik mencapai 500 ribu tCO2e cukup konservatif. Lalu BEI tahun ini juga menargetkan mencapai sekitar 200 pengguna jasa.

“Internasional dan domestic mungkin kita bicara 500-750 ribu tCO2e ya,” kata Iman kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/1). 

Kemudian bursa karbon internasional dapat mencatatkan 190 ribu tCO2e di 2025. Adapun ursa Efek Indonesia (BEI) resmi meluncurkan Perdagangan Karbon Internasional pertama melalui Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) hari ini, Senin (20/1). 

Pada awal debut perdananya, volume perdagangannya tercatat sebanyak 41,822 tCO2e. Kemudian sebanyak lima proyek, sembilan pengguna jasa, dan sembilan pembeli dalam perdagangan karbon internasional. Lalu Indonesia Technology Based Solution Authorized Renewable Energy atau IDTBSA-RE sebesar Rp 144.000. 

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menjelaskan bahwa target transaksi dan penetrasi pasar internasional bertujuan untuk meningkatkan minat investor. Hal itu juga mendorong partisipasi pihak-pihak yang menawarkan solusi atau mendaftarkan produk pengurangan emisi ke pasar karbon Indonesia.

Lebih lanjut, Mahendra menyampaikan secara internasional, BEI hingga OJK sepakat untuk mengadakan berbagai diskusi dan dialog dengan pihak-pihak terkait di berbagai negara. Langkah tersebut bertujuan agar komitmen besar dalam memenuhi target pengurangan emisi karbon global dapat diterima dan didukung oleh berbagai pihak.

“Gilirannya kami percaya bahwa hal itu akan mendorong kenaikan dari investasi dan minat kepada transaksi di perdagangan bursa itu sendiri,” ucap Mahendra.

 

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...