Bursa Saham AS Turun Setelah The Fed Pertahankan Suku Bunga Acuan

Hari Widowati
30 Januari 2025, 06:43
saham, bursa AS
Wall Street
Indeks-indeks saham bursa Amerika Serikat (AS) turun dan dolar menguat setelah Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga acuan.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks-indeks saham bursa Amerika Serikat (AS) turun dan dolar menguat setelah Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga acuan di level 4,25% - 4,50%.

Setelah beberapa bulan data inflasi sebagian besar bergerak mendatar, bank sentral AS mundur dari pernyataan kebijakan terbarunya yang mengatakan inflasi “telah membuat kemajuan” menuju target inflasi 2% The Fed. Kali ini, The Fed menyatakan laju kenaikan harga tetap tinggi.

“Bisnis-bisnis memperluas operasinya, konsumen memiliki selera yang sehat untuk bepergian dan bersantai, dan kepercayaan konsumen masih tinggi,” Jeffrey Roach, kepala ekonom di LPL Financial, mengatakan dalam sebuah email, merujuk pada bagaimana emosi membentuk keputusan-keputusan finansial, seperti dikutip Reuters, Rabu (29/1). Menurutnya, hal ini menyulitkan the Fed untuk menurunkan suku bunga tanpa memicu kembali tekanan inflasi yang luas.

Di Wall Street, Dow Jones Industrial Average berakhir turun 0,3%, sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing turun sekitar 0,5%.

Setelah penutupan pasar, Microsoft mengalahkan estimasi pendapatan kuartalan. Adapun margin laba kuartal keempat Tesla meleset dari ekspektasi. Meta memperkirakan pendapatan kuartal pertama di bawah estimasi Wall Street.

Saham-saham di bursa Eropa sebelumnya naik ke rekor tertinggi karena laporan keuangan yang kuat dari pembuat peralatan cip Belanda ASML. Harga saham ASML melonjak 5,5% dan mengangkat sektor teknologi yang lebih luas sebesar 2,4%.

Investor tampaknya telah melupakan kejatuhan harga saham global yang terjadi pada hari Senin (27/1) ketika kemunculan model AI China yang lebih murah, DeepSeek, menghapus lebih dari setengah triliun dolar dari kapitalisasi pasar Nvidia. Indeks MSCI dari saham-saham di seluruh dunia turun 0,17%.

Obligasi Stabil, Harga Minyak Dunia Turun

Di pasar obligasi, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor sepuluh tahun sedikit berubah pada 4,549%. Sementara itu, imbal hasil obligasi bertenor dua tahun, yang biasanya bergerak sejalan dengan ekspektasi suku bunga The Fed, naik 1,9 basis poin menjadi 4,224%.

Imbal hasil Eropa juga stabil. Bank Sentral Eropa diperkirakan akan memangkas suku bunga lagi pada hari Kamis (30/1). Nilai tukar yen menguat ke 155,34 per dolar AS setelah risalah rapat Bank of Japan menunjukkan lebih banyak kenaikan suku bunga di sana.

Para pialang juga mencerna ancaman tarif terbaru Presiden AS Donald Trump setelah Gedung Putih mengatakan ia masih berencana untuk memukul Meksiko dan Kanada dengan tarif yang tinggi, pada Sabtu (25/1). Trump juga mempertimbangkan pengenaan tarif terhadap Cina.

Nilai tukar dolar AS lebih kuat terhadap mata uang utama lainnya pada perdagangan Rabu (29/1). Dolar AS menguat 0,35% menjadi 0,907 terhadap franc Swiss dan melemah 0,17% menjadi 155,25 terhadap yen Jepang.

Nilai tukar euro terhadap dolar turun 0,17% menjadi US$ 1,04.

Harga minyak dengan patokan AS menetap di level terendah dalam satu tahun terakhir, pada Rabu (29/1). Stok minyak mentah domestik di produsen dan konsumen minyak terbesar di dunia naik lebih dari yang diperkirakan minggu lalu.

Harga minyak mentah berjangka Brent turun 91 sen, atau 1,2% menjadi US$ 76,58 per barel. Minyak mentah berjangka WTI turun US$ 1,15 atau 1,6% menjadi US$ 72,62.

Bitcoin terakhir diperdagangkan di sekitar US$ 104.000, naik sekitar 3,6%. Adapun harga emas turun sekitar 0,3%.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...