Wall Street Naik Seiring Kinerja Positif Meta dan Tesla

Hari Widowati
31 Januari 2025, 06:27
Saham-saham di Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Kamis (30/1).
xPACIFICA/Getty Image
Saham-saham di Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Kamis (30/1).

Ringkasan

  • Saham di Wall Street menguat setelah Meta dan Tesla merilis laporan keuangan positif, serta keputusan Fed mempertahankan suku bunga acuan.
  • Pelambatan pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal keempat masih cukup kuat untuk memberikan harapan penurunan suku bunga bertahap oleh Fed.
  • Pasar Eropa mengalami kenaikan dengan STOXX 600 mencapai rekor tertinggi, didukung oleh laporan keuangan positif dari perusahaan-perusahaan besar dan kebijakan moneter yang dovish oleh Bank Sentral Eropa.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Saham-saham di Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Kamis (30/1). Para investor menyambut kabar terbaru dari Meta dan Tesla.

Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga acuan pada Rabu (29/1). Keputusan The Fed ini sesuai dengan ekspektasi pasar. Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral AS tidak akan terburu-buru untuk memangkas suku bunga acuannya.

Saham-saham AS berakhir lebih tinggi karena investor mencerna setumpuk laporan keuangan utama. Dow Jones Industrial Average naik sekitar 0,4%, S&P 500 naik sekitar 0,5%, dan Nasdaq Composite menguat 0,25%.

Microsoft mengalahkan estimasi pendapatan kuartalan, tetapi prospek yang suram untuk bisnis komputasi awan membuat harga sahamnya turun 6%. Sementara itu, Meta memperkirakan pendapatan kuartal pertama di bawah estimasi pasar, tetapi induk Facebook itu berjanji untuk memangkas biaya. Hal ini mengangkat harga sahamnya sebesar 1,5%.

Saham Tesla naik hampir 3% setelah produsen mobil listrik ini mengatakan mereka berada di jalur yang tepat untuk meluncurkan model kendaraan listrik baru yang lebih murah pada semester pertama tahun 2025. Tesla akan mulai menguji coba layanan mobil otonom berbayar pada Juni mendatang.

Apple melaporkan kinerjanya setelah penutupan pasar AS. Perusahaan mengumumkan laba kuartalan di atas estimasi namun dengan penurunan penjualan di Cina. Kabar ini membuat perdagangan sahamnya bergejolak di sesi yang diperpanjang.

Pada Senin (27/1), saham-saham teknologi rontok ketika investor memperhitungkan implikasi dari model AI Cina yang berbiaya rendah, yakni DeepSeek. Saham raksasa teknologi seperti Nvidia, Broadcom, dan Oracle merosot akibat kabar tersebut.

“Pendekatan baru untuk AI kemungkinan tidak membahayakan pasar bullish, karena partisipasi pasar yang lebih luas dan penurunan suku bunga The Fed kemungkinan akan bertindak sebagai penarik,” kata Jeff Buchbinder, Kepala Strategi Ekuitas untuk LPL Financial, dalam sebuah catatan, pada Kamis (30/1), seperti dikutip Reuters.

Pertumbuhan Ekonomi AS Melambat

Data ekonomi menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS melambat pada kuartal keempat, tetapi tetap cukup kuat bagi investor untuk mengharapkan Fed menurunkan suku bunga secara bertahap tahun ini. Produk domestik bruto (PDB) AS meningkat 2,3% secara tahunan (year-on-year) pada kuartal terakhir.

Angka ini di bawah estimasi dalam jajak pendapat Reuters yang memproyeksikan kenaikan 2,6%. Pada periode kuartal Juli-September 2024, ekonomi AS tumbuh 3,1%.

“Konsumen AS tidak terbendung, hal ini didukung oleh penciptaan kekayaan, pasar tenaga kerja yang kuat, dan pinjaman,” kata Ellen Zentner, Kepala Strategi Ekonomi untuk Morgan Stanley Wealth Management, dalam sebuah email kepada Reuters.

Meski demikian, ia menyebut inflasi masih terlalu tinggi dari target the Fed dan batasan untuk penurunan suku bunga di bulan Maret meningkat.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS (US treasury) turun sejalan dengan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah Eropa. Imbal hasil obligasi AS bertenor sepuluh tahun turun 3,9 basis poin menjadi 4,516%. Kebijakan Presiden Donald Trump tetap menjadi risiko bagi prospek kebijakan The Fed.

Pada 1 Februari, kemungkinan akan ada tarif baru yang dikenakan terhadap Kanada, Meksiko, dan Cina. Peso Meksiko dan dolar Kanada melemah sekitar 0,5% terhadap dolar AS menyusul komentar terkait dari Trump, Kamis (30/1).

Bank Sentral Eropa memangkas suku bunga seperti yang diharapkan dan menegaskan inflasi zona euro semakin terkendali meskipun ada kekhawatiran tentang perdagangan global.

Di pasar Eropa, indeks STOXX 600 mencapai rekor tertinggi baru, naik 0,86%. Kenaikan indeks tersebut juga ditopang oleh laporan keuangan Deutsche Bank, produsen energi Shell, dan peritel H&M.

Nilai tukar euro dan poundsterling mendatar pada Kamis (30/1), masing-masing di US$ 1,04 dan US$ 1,24.
Namun, yen menguat sekitar 0,65% menjadi 154,25 per dolar AS setelah Deputi Gubernur Bank of Japan Ryozo Himino mengatakan bank sentral akan terus menaikkan suku bunga jika ekonomi dan harga bergerak sesuai dengan perkiraannya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...