Bos BEI Dorong Beli Saham untuk Investasi Jangka Panjang Saat IHSG Melemah

Patricia Yashinta Desy Abigail
11 Februari 2025, 16:07
Saham
ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/rwa.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menyampaikan pemaparan saat peluncuran Perdagangan Karbon Internasional di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (20/1/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia atau BEI Iman Rachman menanggapi soal Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG yang lesu beberapa hari ini. Iman justru menyebut turunnya IHSG justru menjadi kesempatan yang tepat untuk investor membeli saham.

"It's time to buy," kata Iman singkat di sela-sela acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2025 OJK, Selasa (11/2).

Ia menjelaskan saat ini saham-saham blue chip alias saham unggulan sedang turun. Oleh karena itu, Iman menilai ia jadi waktu tepat untuk investor yang ingin membeli saham-saham unggulan, apalagi untuk investasi jangka panjang.

Iman berkata memang IHSG sedang mengalami tekanan yang sentimennya berasal dari global. Adapun berderet sentimen global khususnya Amerika Serikat (AS) menyelimuti IHSG, mulai dari sejumlah aturan Presiden AS Donald Trump yang menciptakan gejolak ekonomi global.

Donald Trump misalnya menerapkan rencana pengumuman kebijakan tarif baru dan sering mengancam untuk mengenakan pungutan pada barang impor. Tarif-tarif ini mencakup tarif umum atau tarif universal untuk barang impor asing -hingga tarif yang ditujukan pada sektor, wilayah, atau negara tertentu dalam upaya untuk membuat pihak lain memenuhi tuntutan kebijakannya. 

Ancaman Trump telah berubah dari waktu ke waktu, mulai dari pungutan kecil hingga tarif yang melebihi 200%. Hingga penutupan perdagangan, IHSG mencatatkan pelemahan. IHSG anjlok 1,9% ke level 6.521. 

Sentimen global nampaknya belum bisa menggairahkan pasar saham. IHSG  sempat naik ke level 6.658, namun penguatan IHSG tidak berlangsung lama 

Data perdagangan menunjukkan level terendah IHSG hari ini menyentuh level 6.531. Sebanyak 175 saham menguat dan 425 saham anjlok hingga 181 saham tidak bergerak. Adapun kapitalisasi market saat ini Rp 11.251,74 triliun. 




Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...