IHSG Diramal Rontok Usai Libur Lebaran Gara-gara Trump, Ini Wejangan Para Analis

Nur Hana Putri Nabila
8 April 2025, 06:39
IHSG, trump, perang dagang
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nz
Ilustrasi. IHSG diperkirakan dibuka turun pada perdagangan hari pertama usai libur panjang Lebaran akibat meningkatnya tensi perang dagang.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan akan dibuka di zona merah pada perdagangan Selasa (8/4) usai libur Lebaran. Penurunan IHSG akan dipicu oleh efek kejut dari meningkatnya tensi perang dagang akibat kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Trump pada pekan lalu mengumukan kenaikan tarif impor secara resiprokal terhadap sejumlah negara mitra dagangnya, termasuk Indonesia dengan tarif 32%. 

Ekonom dan Praktisi Pasar Modal, Hans Kwee menilai, kebijakan tarif impor dari Presiden AS Donald Trump hanya sedikit berpengaruh langsung ke pasar saham Indonesia. Hal itu karena perusahaan-perusahaan di Indonesia tidak banyak yang mengekspor barang ke Amerika.

“Karena emiten di BEI yang eskpornya ke Amerika tidak banyak atau dengan kata lain kita kurang mengandalkan ekspor-impor,” ujar Hans dalam keterangannya dikutip Selasa (8/4).

Hans juga menjelaskan perekonomian Indonesia lebih bertumpu pada konsumsi dalam negeri sehingga dampak langsung dari kebijakan tarif AS seharusnya tidak terlalu besar. Meski begitu ia mengingatkan potensi risiko apabila negara-negara lain membalas dengan tarif serupa. Hal itu justru memicu perang dagang dan memperlambat pertumbuhan ekonomi global, yang akhirnya memberi sentimen negatif bagi pasar saham Indonesia.

Sejumlah indeks saham di kawasan Asia Pasifik terpantau anjlok sejak pengumuman tarif oleh Donald Trump. Hingga 7 April 2025, indeks Hong Kong tercatat anjlok lebih dari 10%, Shanghai merosot 7%, dan Korea Selatan melemah 5%. Menurut Hans, IHSG kemungkinan akan tertekan dan bergerak terbatas pada pembukaan perdagangan pertama setelah libur Lebaran akibat efek kejut dari gejolak pasar global.

“Kemungkinan pasar saham kita akan bergerak relatif terbatas kemudian dalam beberapa pekan ke depan rebalancing portofolio asing telah berakhir di Maret sehingga tekanan jual berkurang di pasar Indonesia,” ucap Hans.

 Direktur Panin Asset Management Rudiyanto juga menilai,  kebijakan tarif ini akan lebih berdampak pada negara-negara yang mengandalkan masuknya investor asing. Sementara itu, ia menilai Indonesia relatif aman karena investasi asing di sektor riil masih terbatas sebab ditujukan untuk kebutuhan dalam negeri.

Ia juga menyebut pentingnya diversifikasi portofolio di tengah ketidakpastian saat ini. Menurutnya, investor sebaiknya tidak terburu-buru melakukan cut loss karena volatilitas saat ini belum tentu mencerminkan kondisi jangka panjang.

Menurut Rudi, keputusan panik untuk menjual saham bisa membuat investor kehilangan peluang saat pasar kembali pulih atau rebound seperti saat pandemi Covid-19.

“Kalau misalkan bursa Indonesia bisa menggunakan penurunan dalam seperti ini sebagai kesempatan untuk menambah, itu adalah suatu pola pikir yang baik,” kata Rudi.

Bagaimana Rekomendasi Saham Hari ini?

Berdasarkan analisa teknikal Pilarmas Sekuritas, IHSG berpotensi melemah dengan support dan resistance 6.200 – 6.570.

Sedangkan Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, masih ada peluang bagi IHSG untuk melanjutkan penguatan menuju area resistance di kisaran 6.557–6.938.  Namun, ia juga mengingatkan agar investor tetap waspada terhadap potensi pelemahan IHSG pada perdagangan hari ini.

 “Cermati skenario hitam, di mana penguatan akan relatif terbatas dan IHSG akan rawan terkoreksi kembali ke area 5.879-5.975 dan target support-nya di 5.967-5.825,” kata Herditya dalam risetnya, Selasa (8/4). 

MNC Sekuritas merekomendasikan buy on weakness untuk sejumlah saham, antara lain: PT Astra International Tbk (ASII) di kisaran harga Rp4.730–4.860, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) pada level Rp4.630–5.025, serta PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) di rentang Rp1.290–1.325.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...