Manuver Emiten Kongsi Aguan-Salim CBDK Suntik Anak Usaha Rp317 M, Cek Prospeknya

Ira Guslina Sufa
4 Juni 2025, 15:28
CBDK
Bangun Kosambi Sukses
CBDK
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Emiten yang terafiliasi dengan kongsi Sugianto Kusuma atau Aguan dan Anthony Salim PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) mengumumkan aksi korporasi terbaru. Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, CBDK mengumumkan penambahan modal untuk anak usaha PT Mega Andalan Sukses senilai Rp 317,25 miliar. 

Mega Andalan merupakan anak usaha CBDK dengan kepemilikan saham 64,42%. Lewat aksi korporasi ini selanjutnya kepemilikan saham Bangun Kosambi akan meningkat menjadi 71,68%. Selain CBDK, dua pemegang saham lainnya adalah PT Agung Sedayu dengan kepemilikan 17,69% saham dan PT Tunas Mekar Jaya sebanyak 17,69%. 

"Dengan melakukan transaksi, perseroan senantiasa mencari peluang bisnis potensial yang dapat memaksimalkan nilai investasi perseroan dan entitas anak di masa yang akan dating," tulis manajemen CBDK dalam dokumen penyertaan modal yang dikutip Rabu (4/6). 

Manajemen CBDK menjelaskan, perseroan memandang bahwa industri properti memiliki potensi yang dapat berdampak positif bagi pengembangan bisnis Utama CBDK. Selain itu Mega Andalan memiliki kontribusi besar dalam pengembangan kawasan PIK2 sehingga lewat aksi ini CBDK berkeyakinan bisa mengambil otensi keuntungan di masa depan. 

"Hal tersebut dapat meningkatkan kinerja keuangan konsolidasian perseroan dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham CBDK<" ujar manajemen lagi. 

Manajemen CBDK juga menjelaskan, transaksi merupakan salah satu langkah strategis dan mitigasi untuk menambahkan kepemilikan pada Mega Andalan. Adapun CBDK merupakan emiten anak usaha PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) yang langsung dipimpin dan dikendalikan Agaun sebagai Presiden Direktur. 

Setelah transaksi telah menjadi efektif per 2 Juni, CBDK berharap dapat memberikan potensi imbal balik yang diharapkan dapat mendukung meningkatkan likuiditas dan kinerja keuangan konsolidasian perusahaan.  Aksi korporasi ini juga diharapkan memberi dampak positif bagi pemegang saham. 

Mega Andalan merupakan suatu perseroan terbatas berstatus perusahaan tertutup yang menjalankan usaha di bidang real estat mencakup usaha pembelian, penjualan, persewaan, dan pengoperasian real estate baik dimiliki maupun disewa. Mega Andalan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 2020.

Berdasarkan hasil penilaian yang dibuat KJPP Kusnanto dan rekan, nilai pasa Mega Andalan pada 31 Desember 2024 adalah sebesar Rp 1,34 triliun.  Penilaian dibuat berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari manajemen Mega Andalan. 

CBDK Fokus Pendapatan Berulang, NICE Jadi Proyek Kunci

Seiring dengan penambahan modal pada usaha, CBDK yang juga mengembangkan kawasan PIK2, mencatatkan kinerja cemerlang di kuartal I 2025. Perusahaan mencatat penjualan sebesar Rp 239 miliar setara 12% dari target tahunan Rp 2 triliun. 

Perusahaan menyebut kinerja ini sebagai bagian dari reposisi strategis, bukan karena lemahnya permintaan. CBDK kini mengalihkan fokus dari penjualan properti ke pembangunan portofolio pendapatan berulang (recurring income)

Proyek utama yang sedang dikebut adalah pembangunan Nusantara International Convention Exhibitions (NICE) dan hotel bintang lima berkapasitas 250 kamar yang dikelola anak usaha PT Citra Kirana Bisnis Distrik (CKBD). Presiden Direktur CBDK, Steven Kusumo, menyebutkan bahwa 2025 merupakan tahun transisi penting. 

"Kami percaya bahwa langkah ini akan memperkuat ketahanan bisnis CBDK dalam jangka panjang, sekaligus menjawab tantangan makroekonomi dengan solusi berkelanjutan," ujar Steven dalam laporan kepada BEI. .

NICE akan terdiri dari tiga bangunan dengan luas lebih dari 123.000 meter persegi. Salah satu bangunan akan mulai beroperasi pada Oktober 2025 dan menjadi tuan rumah Indonesia Coffee Festival & Café and Brasserie Expo. Sementara dua bangunan lainnya ditargetkan rampung pada semester kedua 2026.

Untuk 2025 ini, manajemen Bangun Kosambi menyatakan akan lebih fokus pada peningkatan daya tahan terhadap gejolak ekonomi. Dengan total lahan bank tanah mencapai 698 hektare, CBDK optimistis memiliki ruang pengembangan yang besar di masa depan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...