Wall Street Ditutup Turun Usai The Fed Tahan Suku Bunga


Indeks bursa Wall Street di Amerika Serikat ditutup turun pada perdagangan Rabu (18/6) waktu setempat. Pelaku pasar mencerna keputusan bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) yang mempertahankan suku bunga acuan.
Indeks S&P 500 turun tipis 2,37 poin atau 0,04% ke level 5.980,35. Sementara itu, Nasdaq Composite naik 23,66 poin atau 0,12% ke posisi 19.544,75. Adapun Dow Jones Industrial Average turun 43,83 poin atau 0,10% ke level 42.171,97. Sebelum pernyataan The Fed dirilis, pasar saham sempat menguat tajam.
Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan kebijakan moneter perlu tetap ketat untuk meredam inflasi. Komentar Powell tersebut membuat pelaku pasar lebih berhati-hati. Ia menekankan bahwa pembuat kebijakan memproyeksikan inflasi barang akan meningkat selama musim panas, seiring mulai dirasakannya dampak tarif era Presiden Donald Trump oleh konsumen AS.
Dalam proyeksi terbarunya, The Fed masih memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 0,5% poin tahun ini. Namun, laju pelonggaran diperkirakan akan lebih lambat di tahun-tahun berikutnya, yakni masing-masing satu kali pemangkasan seperempat poin pada 2026 dan 2027.
“Powell dengan tegas menyatakan tidak akan mengubah kebijakan moneter sampai ada keyakinan penuh terhadap dampak tarif terhadap inflasi," kata Kepala Ekonom Pasar di Spartan Capital Securities Peter Cardillo dikutip dari Reuters, Kamis (19/6).
Setelah Powell berbicara, imbal hasil obligasi pemerintah AS memangkas sebagian besar pelemahannya sebelumnya. “Pasar tampaknya merespons fakta bahwa imbal hasil mulai berbalik arah,” katanya lagi.
Di sisi lain, investor terus mencermati ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Kekhawatiran meningkat terhadap kemungkinan keterlibatan militer AS yang lebih langsung dalam konflik udara antara Israel dan Iran.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menolak tuntutan Presiden Donald Trump untuk menyerah tanpa syarat. Trump sendiri mengklaim bahwa kesabarannya telah habis, meski belum memberikan sinyal jelas tentang langkah selanjutnya.
Adapun dari sisi data ekonomi, klaim pengangguran awal di AS menunjukkan penurunan jumlah warga yang mengajukan tunjangan pengangguran pekan lalu. Namun angka tersebut masih mencerminkan hilangnya momentum di pasar tenaga kerja pada Juni.