BEI Beberkan Progres Aturan Short Selling, Jam Perdagangan, hingga Satuan Lot

Karunia Putri
3 Juli 2025, 11:02
BEI, short selling, lot saham, perdagangan
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nz
Ilustrasi.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan informasi terbaru tentang kajian berbagai inisiatif untuk memperdalam pasar modal, seperti penyesuaian satuan lot, short selling, hingga memperpanjang jam perdagangan. Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, seluruh kajian-kajian tersebut masih dalam proses. 

"Akan kami sampaikan nanti bila sudah ada hasilnya," kata Jeffrey dalam keterangan resmi, Kamis (3/7).

Short Selling Ditunda hingga 26 September 

Jeffrey mengatakan pelaksanaan short selling akan ditunda hingga 26 September 2025 sesuai dengan surat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun, ia menekankan bahwa implementasi tetap akan bergantung pada kondisi pasar.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan OJK dan memperhatikan perkembangan pasar untuk menentukan apakah penundaan tersebut akan diperpanjang atau tidak,” kata dia.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna sebelumnya  juga menuturkan bahwa penerapan skema Intraday Short Selling (IDSS) akan mempertimbangkan stabilitas pasar. 

“Kalau memang kondisinya tidak favorable, kita mungkin akan berdiskusi lagi dengan OJK,” katanya dalam konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan BEI pada Rabu (25/6).

Short selling adalah transaksi menjual saham yang belum dimiliki oleh investor. Biasanya investor akan memperdagangkan dengan meminjam saham dari broker. Investor berharap bisa membeli kembali saham tersebut saat harganya turun, sehingga mendapatkan keuntungan dari selisih harga. 

Namun, karena melibatkan spekulasi terhadap penurunan harga, strategi ini memiliki risiko tinggi dan umumnya dilakukan oleh investor berpengalaman.

Perubahan Jam Perdagangan Masih Dikaji

Jeffrey mengatakan BEI juga masih mengkaji rencana perpanjangan jam perdagangan saham. Ia sebelumnya mengatakan, tengah mempertimbangkan tiga skenario perubahan jam perdagangan.

Pilihan yang sedang dikaji, antara lain membuka pasar lebih awal pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB, memperpanjang waktu penutupan menjadi pukul 09.00 WIB hingga 17.00 WIB, atau keduanya, yakni pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB.

“Bahkan bisa lebih panjang dari itu. Semua opsi masih dalam kajian, jadi belum bisa dipastikan sekarang,” katanya usai membuka acara Sharia Investment Week di Main Hall BEI, Kamis (19/6).

Perubahan jam perdagangan ini mempertimbangkan demografi investor yang kini semakin tersebar ke luar Pulau Jawa. Dalam tiga tahun terakhir, jumlah investor domestik meningkat hampir 6 juta orang dengan mayoritas berasal dari Indonesia bagian tengah dan timur.

Penyesuaian Lot Saham Tak Dalam Waktu Dekat

BEI juga tengah mengkaji wacana penyesuaian satuan lot saham untuk meningkatkan inklusivitas dan likuiditas pasar modal. Namun, sama seperti inisiatif lainnya, rencana ini juga msih dikaji. Saat ini satu lot saham di BEI setara dengan 100 lembar saham.

Sebelumnya, ia menyebut menyebut beberapa bursa global seperti di London dan Korea Selatan telah menerapkan satuan lot yang lebih kecil, bahkan satu lembar. 

“Investor asing tidak akan terlalu terkena dampak karena mereka memiliki akses besar. Fokus kami adalah bagaimana investor ritel, terutama generasi muda, bisa lebih mudah berinvestasi,” kata dia,

Meski demikian, implementasi penyesuaian lot tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. Fokus utama BEI saat ini adalah penyempurnaan sistem perdagangan baru.

Anggota Bursa Liquidity Provider Saham dan ETF Emas

Jeffrey juga menyampaikan bahwa sudah ada 13 Anggota Bursa (AB) yang menyatakan minat menjadi AB Liquidity Provider Saham. Tiga di antaranya kini dalam proses evaluasi. 

"Kami harapkan paling lambat bulan depan sudah ada yang mendapatkan izin resmi," katanya.

Selain itu, BEI juga menargetkan Peraturan OJK (POJK) terkait produk Exchange Traded Fund (ETF) berbasis emas dapat diterbitkan pada kuartal ketiga tahun ini. Harapannya, produk ETF emas tersebut sudah tercatat dan mulai diperdagangkan di BEI pada kuartal keempat tahun ini.

Adapun informasi domisili setelah penutupan sesi I juga sedang dalam proses penyelesaian, dan diharapkan dapat diimplementasikan dalam beberapa minggu mendatang.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...