Lika-liku Pasar Modal di Era Orde Baru: Dari Vakum Hingga Liberalisasi Pasar

Nur Hana Putri Nabila
5 Agustus 2025, 07:15
pasar modal, bulan pasar modal, sejarah bursa efek indonesia
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bursa Efek Indonesia mengalami perjalanan panjang dan penuh tantangan di era Orde Baru. Dalam buku Metamorfosa Bursa Efek karya Erry Firmansya, aktivitas pasar modal sempat vakum selama dua dekade sebelum akhirnya diaktifkan kembali oleh pemerintah.

Reformasi kebijakan melalui paket deregulasi menjadi titik balik yang mendorong kembali pertumbuhan pasar modal di Indonesia.

Bursa Efek Vakum Sejak 1956

Setelah nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda pada 1950-an, pemerintah Orde Baru berupaya memulihkan kepercayaan terhadap rupiah. Namun, langkah ini justru menyebabkan aktivitas Bursa Efek Jakarta (BEJ) terhenti. Sejak tahun 1956, tidak ada perdagangan saham yang berlangsung secara aktif.

Kebangkitan Pasar Modal Indonesia pada Tahun 1977

Pemerintah mulai menunjukkan keseriusannya membangun sektor keuangan dengan membentuk Bapepam dan PT Danareksa pada 1976. Upaya ini diikuti dengan pengaktifan kembali Bursa Efek melalui Keputusan Presiden No. 52 Tahun 1976.

Pada 10 Agustus 1977, BEJ resmi beroperasi kembali, menjadikan tanggal tersebut sebagai Hari Ulang Tahun Pasar Modal Indonesia. PT Semen Cibinong menjadi perusahaan pertama yang melakukan initial public offering (IPO) di era ini.

Periode Lesu: 1977–1987

Meskipun telah aktif kembali, performa pasar modal belum menggembirakan. Hingga 1987, hanya terdapat 24 emiten yang tercatat. Total nilai kapitalisasi hanya mencapai Rp 131,47 miliar. Instrumen perbankan masih menjadi pilihan utama masyarakat dibanding investasi di pasar modal.

Paket Deregulasi: Awal Liberalisasi Pasar Modal

Untuk mengakselerasi pertumbuhan, pemerintah meluncurkan beberapa kebijakan penting yang dikenal sebagai paket deregulasi ekonomi, yaitu:

1. Pakdes 1987

  • Penyederhanaan prosedur emisi efek

  • Investor asing diizinkan membeli saham hingga 49%

  • Penerbitan saham atas unjuk diperbolehkan

  • Perusahaan yang belum mencetak laba boleh IPO melalui bursa paralel

  • Penghapusan batas fluktuasi harga saham 4% per hari

2. Pakto 1988

  • Pengenaan pajak atas bunga deposito bank

  • Pembatasan kredit ke satu kelompok usaha (legal lending limit)

  • Penerapan Capital Adequacy Ratio (CAR) pada bank

3. Pakdes 1988

  • Ketentuan company listing

  • Izin pendirian bursa efek swasta

  • Pengurangan hak prioritas pembelian efek di pasar perdana

Euforia IPO dan Lahirnya Bursa Swasta

Respons publik terhadap kebijakan ini sangat positif. Masyarakat berbondong-bondong membeli saham-saham IPO. Melihat tren ini, Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE) mendirikan Bursa Paralel Indonesia (BPI) pada 2 Juni 1988.

Tak lama kemudian, pada 16 Juni 1989, lahir Bursa Efek Surabaya (BES), bursa efek swasta pertama. Langkah ini memperluas akses perusahaan untuk go public dan meningkatkan likuiditas pasar.

Pertumbuhan Pesat Emiten dan IHSG

Pasar modal Indonesia tumbuh cepat di awal 1990-an.  Jumlah emiten naik dari 145 perusahaan pada 1991 menjadi 288 perusahaan pada Juli 2000.  Saham yang beredar mencapai lebih dari 1.090 triliun lembar.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun menembus 712,61 poin pada Februari 1997.

Modernisasi Sistem Perdagangan

  • 13 Juli 1992: BEJ diswastanisasi. Bapepam berubah fungsi menjadi Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam-LK)

  • 22 Mei 1995: BEJ resmi menggunakan sistem perdagangan elektronik JATS (Jakarta Automated Trading System), yang mampu memproses hingga 200.000 transaksi per hari

  • 10 November 1995: Pemerintah mengesahkan UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yang mulai berlaku pada Januari 1996. UU ini menjadi landasan hukum utama bagi industri pasar modal, termasuk reksadana.

Tonggak Sejarah BEI di Era Orde Baru

TahunPeristiwa Penting
1956–1977Aktivitas Bursa Efek vakum
10 Agustus 1977BEJ resmi diaktifkan kembali
1987Peluncuran Paket Deregulasi Desember 1987 (Pakdes 87)
1988Peluncuran Pakto 88 dan Pakdes 88, BPI didirikan
1989BES (Bursa Efek Surabaya) mulai beroperasi
1992Swastanisasi BEJ, Bapepam menjadi badan pengawas
1995Implementasi JATS dan pengesahan UU No. 8 Tahun 1995
1996Industri reksadana mulai berkembang

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...