Wall Street Bervariasi di Tengah Aksi Ambil Untung dan Sentimen Tarif AS

Nur Hana Putri Nabila
8 Agustus 2025, 06:19
Bursa efek New York, Wall Street, Dow Jones, S&P500
NYSE
Bursa efek New York atau Wall Street. Dow Jones melemah 224,48 poin atau 0,51% ke posisi 43.968,64. S&P 500 turun tipis 0,08% ke level 6.340,00, sedangkan Nasdaq menguat 0,35% dan ditutup di 21.242,70.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks bursa Wall Street di Amerika Serikat (AS) ditutup bervariasi pada perdagangan saham Kamis (7/8) di tengah aksi ambil untung investor usai reli kuat sepanjang pekan ini. Dow Jones melemah 224,48 poin atau 0,51% ke posisi 43.968,64. S&P 500 turun tipis 0,08% ke level 6.340,00, sedangkan Nasdaq menguat 0,35% dan ditutup di 21.242,70.

Sepanjang sesi, ketiga indeks utama berfluktuasi tajam dengan Dow sempat melonjak lebih dari 300 poin sebelum akhirnya tergelincir hampir 400 poin. 

Anjloknya indeks Dow Jones, antara lain disebabkan oleh tergelincirnya saham Caterpillar mencapai 2,5%, setelah perusahaan menyampaikan kekhawatiran terhadap dampak tarif terhadap kinerjanya. Harga saham Eli Lilly juga merosot 14% usai hasil uji klinis akhir obat obesitasnya mengecewakan pasar meski kinerja kuartalan perusahaan melebihi proyeksi analis.

Di sisi lain, pasar sempat menguat setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif 100% untuk chip semikonduktor impor, kecuali untuk perusahaan yang memproduksi di dalam negeri. Kebijakan tersebut mendorong saham Advanced Micro Devices (AMD) melonjak 5,7% dan ETF sektor semikonduktor VanEck (SMH) naik lebih dari 1%. 

Saham Apple juga turut mendukung penguatan pasar, setelah mengumumkan rencana investasi tambahan sebesar US$ 100 miliar untuk mendukung operasional dan rantai pasok di AS selama empat tahun ke depan. Investasi ini melengkapi rencana investasi US$ 500 miliar yang diumumkan pada Februari lalu.

Sebelumnya pada Rabu (6/8), Donald Trump menyebut rencana penerapan tarif tinggi atas impor chip dan semikonduktor. Namun, ia menegaskan perusahaan yang memproduksi di dalam negeri, seperti Apple, tidak akan dikenakan biaya tambahan selama mereka berkomitmen untuk membangun fasilitas di AS. 

Meskipun kebijakan tarif timbal balik administrasi Trump mulai berlaku pada Kamis ini, pasar cenderung tidak terlalu bereaksi. Lalu pelaku pasar juga mencermati rilis data ekonomi terbaru, termasuk klaim pengangguran mingguan, yang menunjukkan perekonomian AS masih berada di jalur yang solid, meski laporan ketenagakerjaan Juli sebelumnya sempat mengecewakan.

Kepala Strategi Pasar di Ameriprise Anthony Saglimbene mengatakan, kompleksitas seputar kebijakan tarif dan isu perdagangan belum berdampak langsung pada ekonomi maupun laba perusahaan.  

"Pasar kini memilih mengesampingkan isu lain dan fokus pada kondisi ekonomi serta pertumbuhan laba yang positif," kata Saglimbene dikutip CNBC, Jumat (8/8).

Selain itu Saglimbene menyebut dampak kebijakan tarif yang diumumkan oleh Donald Trump diperkirakan baru akan tercermin dalam data ekonomi pada musim gugur mendatang.

Pada Kamis sore, Trump juga mengumumkan penunjukan Stephen Miran, Ketua Dewan Penasihat Ekonomi, sebagai anggota baru Dewan Gubernur Federal Reserve. Miran akan menggantikan Adriana Kugler yang dijadwalkan mengundurkan diri pada Jumat.

Sementara itu, ketiga indeks utama Wall Street mencatat kinerja mingguan yang positif hingga penutupan Kamis. Indeks S&P 500 menguat 1,6%, Dow Jones naik 0,9%, dan Nasdaq Composite melonjak sebesar 2,9%.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...