Pesan Sri Mulyani dan Bos Danantara di HUT Pasar Modal ke-48
Bursa Efek Indonesia atau BEI merayakan Hari Ulang Tahun ke-48 diaktifkannya kembali pasar modal di Tanah Air. Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara alias Danantara Rosan Roeslani hingga Menteri Keuangan RI Sri Mulyani memberikan sejumlah harapan terhadap perkembangan pasar modal di Tanah Air.
Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia Rosan Roeslani menekankan pentingnya membangun sistem keuangan yang tangguh, inklusif, dan berpihak pada kepentingan nasional sesuai dengan tema peringatan HUT pasar modal yakni "Mewujudkan Ekonomi Mandiri, Berdaulat, dan Maju Bersama". Ia menilai pasar modal berperan sebagai salah satu pilar utama pembangunan ekonomi Indonesia selama hampir lima dekade terakhir.
Ia menekankn, pasar modal selama ini telah memberikan akses pembiayaan yang luas, mendorong inovasi, serta meningkatkan kepercayaan investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
“Danantara Indonesia percaya bahwa ekosistem pasar modal yang kuat dan inklusif adalah kunci menuju ekonomi yang berkelanjutan, selanjutnya kami siap berkontribusi dalam menciptakan nilai jangka panjang bagi masyarakat dan negara,” ucap Rosan secara daring, Senin (11/8).
Di sisi lain, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menegaskan komitmen lembaganya untuk mendukung program asal-cita pemerintah melalui pembuatan fungsi Pasar Modal dalam mendorong kemandirian ekonomi yang membuka akses kepada masyarakat luas, memperkuat kedaulatan ekonomi nasional, serta mempercepat transformasi menuju ekonomi Indonesia yang sejahtera, maju, dan modern.
“Perjalanan 48 tahun Pasar Modal Indonesia yang hampir setengah abad ini menandai kesiapan dan daya tahan Pasar Modal kita menghadapi berbagai dinamika yang terjadi,” kata Mahendra di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (11/7).
Ia menyebut Pasar Modal Indonesia berperan penting dalam menopang stabilitas ekonomi dan meskipun pada kuartal kedua tahun ini maupun di awal tahun ini mengalami tekanan berat. Meski begitu, kami melihat bahwa Pasar Modal Indonesia tetap mampu menunjukkan resiliensi dan kapasitas adaptasi yang baik.
“Ini menjadi bukti bahwa infrastruktur pasar modal kita semakin tangguh dalam menghadapi kejualan eksternal dan komitmen bersama kami untuk menjaga stabilitas,” tambah Mahendra.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan selama hampir lima dekade sejak kembali diaktifkan pada tahun 1977, pasar modal Indonesia menjadi bagian penting bagi pembangunan ekonomi nasional. Ia mengatakan pasar modal tumbuh menjadi pilar strategis di dalam pembiayaan pembangunan dan memperbesar perekonomian. Hal itu baik korporasi besar maupun masyarakat luas yang ingin berinvestasi secara produktif dan aman.
“Capain ini tentu bukanlah akhir dari perjalanan," ujarnya dalam rangka peringatan 48 tahun diaktifkannya kembali pasar modal di Tanah Air, Senin, 11 Agustus.
Sri Mulyani mengatakan kedepannya dunia akan dihadapkan pada tantangan yang semakin kompleks, seperti ketegangan geopolitik, perubahan iklim, dan disrupsi teknologi yang akan mengubah lanskap sektor keuangan, baik nasional maupun global.
Ia berharap pasar modal dapat terus berperan sebagai motor pembiayaan yang stabil, inklusif, dan berkelanjutan, sejalan dengan arah pembangunan nasional. Mulai dari hilirisasi industri, ketahanan pangan dan energi, sektor kesehatan, hingga penguatan koperasi dan ekonomi desa.
“Pasar modal Indonesia harus mampu menjadi salah satu penggerak dan alternatif pembiayaan yang menyediakan dan mendukung berbagai program-program pemerintah dan kegiatan ekonomi masyarakat,” tambah Sri Mulyani.
