Investor Asing Borong BBRI di Tengah Pelemahan Saham Bank Himbara Lainnya
Investor asing ramai memborong saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) selama dua hari terakhir. Catatan tersebut tidak searah dengan aksi investor asing terhadap saham anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) lainnya.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing mencatatkan aksi beli bersih atau net buy di saham BBRI Rp 812,2 miliar, setelah menyapu pembelian sebesar Rp 1,21 triliun sehari sebelumnya.
Harga saham BBRI ditutup naik 0,71% atau 30 poin ke level 4.250 pada perdagangan kemarin, Kamis (18/9). Sementara itu, harga sahamnya naik 4,17% selama satu pekan terakhir.
Kenaikan harga saham BBRI terlihat mencolok di antara saham-saham bank Himbara lainnya yang memerah. Tak hanya itu, catatan transaksi investor asing juga menunjukkan net sell.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) ditutup turun 2% atau 90 poin ke level 4.420, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 2,47% atau 110 poin ke level 4.340, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) turun 1,51% atau 40 poin ke level 2.610 dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Seiring dengan naiknya saham BBRI, lembaga keuangan internasional Goldman Sachs menaikkan rekomendasi saham BBRI dari neutral menjadi buy dengan target harga di Rp 4.760 per saham dari sebelumnya Rp 4.180.
Sementara itu, loyonya saham-saham bank Himbara terjadi usai Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan opsi penyaluran sebagian dana yang disalurkan oleh pemerintah kepada bank Himbara senilai Rp 200 triliun ke Koperasi Desa Merah Putih.
Sementara itu, Senior Technical Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama menyatakan, koreksi harga saham bank Himbara dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi (accumulative buy).
“Sejatinya saham-saham perbankan, terutama empat bank besar sedang berada dalam fase akumulasi. Jadi arah pasar ke depan masih dalam tren naik,” kata Nafan beberapa waktu lalu.
Daftar Saham yang Ramai Dibeli Investor Asing pada Perdagangan Kemarin:
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI): Rp 812,2 miliar
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT): Rp 248,8 miliar
- PT Petrosea Tbk (PTRO): Rp 165,4 miliar
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM): Rp 71,9 miliar
- PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA): Rp 70,1 miliar
- PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA): Rp 47,8 miliar
- PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS): Rp 38,9 miliar:
- PT Merdeka Gold Copper Tbk (MDKA): Rp 36,6 miliar
- PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN): Rp 34,3 miliar
- PT Chandra Daya Investama Tbk (CDIA): Rp 29,6 miliar
