IRSX Ganti Nama Jadi Folago Global Nusantara, Siapkan Rights Issue
Emiten teknologi, PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX) atau kini berganti nama jadi PT Folago Global Nusantara, berencana menggelar rencana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) I atau right issue. Hal itu diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta pada Kamis (25/9).
Perusahaan bakal menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 12,39 miliar lembar dan juga waran seri II sebanyak-banyaknya sejumlah 1,85 miliar. Dana hasil rights issue itu akan digunakan untuk ekspansi dan pengembangan usaha, baik belanja modal (capex) maupun modal kerja (opex).
Direktur Utama IRSX Subioto Jingga mengatakan perusahaan telah menandatangani kerja sama dengan PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) untuk memproduksi short movie. Perusahaan juga tengah melakukan kerja sama dengan Hong Kong dan Cina untuk memproduksi drama series pendek. Namun ia enggan menjelaskan berapa nilai investasi dari kerja sama itu.
Tak hanya fokus pada produksi drama pendek, Folago juga menargetkan 10 film layar lebar pada 2026. Untuk itu, perseroan menyiapkan capex sebesar Rp200 miliar hingga Rp300 miliar.
Seiring dengan pergantian pengendali, Subioto menargetkan pendapatan perseroan mencapai Rp300 miliar dengan estimasi laba bersih sekitar 25% pada akhir 2025.
“Sampai dengan akhir 2025 target kami sekitar Rp 300 miliar dan untuk 2026 pendapatan kira-kira sekitar Rp 400 miliar lah, ya,” kata Subioto di Jakarta, Kamis (25/9).
Saat ini, sumber pendapatan utama Folago masih ditopang oleh Folago Multi-Channel Network (MCN) dan layanan live streaming TikTok. Ke depan, perusahaan akan menggenjot ekspansi dengan menargetkan produksi 100 short movie atau drama pendek pada 2026, yang akan didistribusikan melalui platform seperti TikTok serta aplikasi internal milik perusahaan, TidakTidur.
Aviana Sinar Abadi Ganti Nama Jadi Folago Global Nusantara
Dalam agenda RUPSLB tersebut, Folago juga mengumumkan bahwa PT Matra Tri Abadi resmi menjadi pemegang saham pengendali baru. Langkah ini sejalan dengan strategi perseroan untuk memperkuat bisnis MCN, social commerce, dan ekosistem digital UMKM.
Selain itu, rapat juga menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris, yakni:
Dewan Komisaris
- Komisaris Utama: Adhie Moelyadi Masardi
- Komisaris Independen: Benny
Direksi
- Direktur Utama: Subioto Jingga
- Direktur: Charlie
- Direktur Teknologi: Michael Hizkia Halasan
- Direktur: Gusti Ngurah Komang Panji Pramana
Saham IRSX Meroket
Seiring aksi rights issue, pergantian pengendali, dan rencana kerja sama dengan RAAM, saham IRSX tercatat melonjak hingga 1.115% dalam tiga bulan terakhir dan naik 919,35% secara year to date (ytd). Bahkan, dalam sepekan terakhir sahamnya sudah meroket 172,41%.
Pada perdagangan Kamis (25/9), saham IRSX ditutup naik 2,60% ke Rp316 per lembar. Volume perdagangan tercatat 46,56 juta lembar dengan nilai transaksi Rp14,49 miliar, sehingga kapitalisasi pasar mencapai Rp1,96 triliun.
Padahal, pada awal Januari 2025 saham ini masih berada di level Rp 31 per lembar. Bahkan sempat menyentuh titik terendah Rp 21 pada 10 April 2025 atau turun 32,26% dari posisi awal tahun.
Catatan redaksi: Terjadi perubahan judul karena terdapat kesalahan redaksi. Kami mohon maaf atas kesalahan tersebut.
