Wall Street Menghijau, S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor
Indeks bursa Wall Street di Amerika Serikat ditutup naik pada perdagangan Senin (6/10) waktu setempat. Dua indeks utama, S&P 500 dan Nasdaq Composite bahkan kembali mencetak rekor tertinggi atau all time high (ATH), didorong oleh optimisme pasar terhadap peningkatan aktivitas merger dan akuisisi (M&A).
Indeks S&P 500 naik 0,36% ke level 6.740,28, sedangkan Nasdaq Composite naik 0,71% dan ditutup di level 22.941,67. Sebaliknya, Dow Jones Industrial Average justru turun tipis 63,31 poin atau 0,14% ke level 46.694,97, tertekan oleh penurunan saham Sherwin-Williams dan Home Depot.
“Pasar saham tampaknya belum terpengaruh oleh penutupan pemerintah (shutdown) dan lebih fokus pada optimisme pendapatan serta prospek pemangkasan suku bunga The Fed,” ujar Robert Edwards, Kepala Investasi di Edwards Asset Management, dikutip dari CNBC, Selasa (7/10).
Edwards menilai, setiap penurunan signifikan di pasar akibat penutupan pemerintah justru bisa menjadi peluang investasi.
“Kami menyebutnya Investor Prime Day. Terlepas dari kekhawatiran tentang pasar tenaga kerja, kami yakin S&P 500 masih berpotensi menembus level 7.000 pada akhir tahun ini,” katanya.
Indeks Russell 2000 juga mencatat rekor baru setelah menembus level 2.500 untuk pertama kalinya dan ditutup naik 0,4% ke level 2.486,36.
Kenaikan S&P 500 dan Nasdaq turut ditopang lonjakan saham AMD yang melesat hampir 24%. Peningkatan ini terjadi setelah AMD mencapai kesepakatan dengan tokoh kecerdasan buatan (AI) Sam Altman yang memungkinkan perusahaan ChatGPT tersebut memperoleh 10% saham di pembuat chip itu.
AMD disebut akan menggunakan unit pemrosesan grafis baru yang akan diluncurkan dalam beberapa tahun ke depan. Di sisi lain, Nvidia, pesaing utama AMD dalam bisnis prosesor grafis, justru melemah setelah pengumuman tersebut.
Selain itu, saham Comerica melonjak hampir 14% setelah Fifth Third Bancorp mengumumkan kesepakatan untuk mengakuisisi bank regional tersebut senilai US$ 10,9 miliar dalam transaksi saham. Merger ini akan melahirkan bank terbesar kesembilan di AS berdasarkan aset.
ETF SPDR S&P Regional Banking juga naik 1%, seiring ekspektasi meningkatnya aktivitas merger di sektor perbankan. Secara keseluruhan, optimisme terhadap M&A menjadi katalis positif bagi pergerakan saham tahun ini.
“Ada pandangan optimistis tentang pertumbuhan jangka panjang,” kata Brian Mulberry, Manajer Portofolio Senior di Zacks Investment Management.
Sementara itu, meski pemerintah AS masih dalam kondisi penutupan sebagian atau shutdown yang telah memasuki minggu kedua, para investor tampaknya mengabaikan kekhawatiran tersebut. Penutupan ini terjadi karena kegagalan anggota parlemen mencapai kesepakatan pendanaan untuk menjaga operasional pemerintah.
Akibat penutupan itu, sejumlah data ekonomi penting tertunda, termasuk laporan ketenagakerjaan September yang semula dijadwalkan rilis pada Jumat lalu.
Meski demikian, beberapa pejabat Federal Reserve dijadwalkan menyampaikan pandangannya minggu ini, antara lain Gubernur Fed Stephen Miran pada Rabu dan Ketua Jerome Powell pada Kamis.
