IHSG Sesi I Naik 0,42%, Saham BBCA Malah Rontok ke Rp 7.300
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 33,92 poin atau 0,42% ke level 8.199 pada penutupan perdagangan sesi pertama, Kamis (9/10). IHSG bahkan sempat menyentuh level tertinggi atau all time high (ATH) intraday yakni ke level 8.219 pukul 11.11 WIB.
Namun di tengah kenaikan IHSG, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 1,02% ke Rp 7.300. Harga sahamnya hampir menyentuh titik terendah dalam tiga tahun terakhir di level Rp 7.275.
BBCA hingga siang ini diperdagangkan sebanyak 91,98 juta dengan nilai transaksi Rp 674,07 miliar. Adapun kapitaliasi pasarnya turun menjadi Rp 899,91 trilliun. Sepanjang tahun ini, harga saham BBCA sudah anjlok 24,55%.
Adapun data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, nilai transaksi saham hari ini mencapai Rp 15,83 triliun dengan volume 20,92 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1,68 juta kali. Sebanyak 445 saham menguat, 207 saham terkoreksi, dan 142 saham tidak bergerak. Adapun kapitalisasi pasar IHSG pada sesi I hari ini mencapai Rp 15.471 triliun.
Dari sebelas sektor saham yang ada di BEI, selalpan sektor terpantau hijau. Saham-saham transportasi mencatat kenaikan terbesar, yakni 3,20%. Saham emiten tersebut yang berada di zona hijau misalnya, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) naik 9,38% ke Rp 105.
Di sisi lain, bursa saham Asia didominasi menghijau. Indeks Nikkei naik 1,56%, Hang Seng terangkat 0,45%, dan Shanghai Composite naik 1,26%. Sebaliknya Straits Times turun 0,15%.
Saham top gainers:
- PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik 4,2% atau naik Rp 11.775
- PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) naik 3,94% ke Rp 7.250
- PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) naik 2,85% ke Rp 9.925
Saham top losers:
- PT Dia Swastika Sentosa Tbk (DSSA) turun 1,19% ke Rp 104.150
- PT Pantau Indah Kapuk Tbk (PANI) turun 1,14% ke Rp 15.200
- PT Bank Permata Tbk (BNLI) turun 3,57% ke Rp 5.400
