Adu Kinerja Emiten Properti PWON, BSDE dan BKSL, Siapa Raup Berkah Insentif PPN?

Karunia Putri
31 Oktober 2025, 05:50
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)
PT Pakuwon Jati Tbk
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Sejumlah emiten bisnis sektor properti terpantau telah melaporkan kinerja keuangan sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Di antara emiten tersebut ada PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dan PT Sentul City Tbk (BKSL).

Menilik laporan keuangan keuangan hingga periode akhir September 2025, emiten PWON dan BKSL mencatatkan pertumbuhan laba bersih secara tahunan. Laba bersih PWON tumbuh 3,61% secara year on year (yoy) sementara itu, laba bersih BKSL meningkat signifikan 161%. Sebaliknya, kinerja BSDE justru tertekan sebesar 49% yoy.

Sebelumnya, analis menilai prospek saham sektor properti masih menjanjikan, seiring kebijakan pemerintah memperpanjang insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 100% hingga 2027.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, perpanjangan fasilitas PPN DTP dari semula 31 Desember 2026 menjadi hingga akhir 2027 dilakukan untuk menjaga daya beli kelas menengah dan mendukung sektor properti yang memiliki efek berganda besar.

“Fasilitas ini diberikan hingga 31 Desember 2026 awalnya, sekarang diperpanjang lagi hingga 31 Desember 2027,” kata Purbaya dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Oktober 2025 di Jakarta, Selasa (15/10).

Beberapa waktu lalu, Retail Research Team Leader CGS Sekuritas, Mino, menambahkan, kebijakan tersebut akan menguntungkan bagi pengembang yang memiliki banyak stok rumah siap jual. “Ini bakal menguntungkan emiten properti,” ujarnya.

Lantas, bagaimana kinerja ketiga emiten tersebut sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini?

PT Sentul City Tbk (BKSL) Raup Laba Rp 71 M hingga Kuartal III

PT Sentul City Tbk (BKSL) membukukan laba bersih sebesar Rp 71,94 miliar hingga akhir September 2025. Torehan tersebut melesat 161,40% dibandingkan laba bersih perseroan pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 27,52 miliar.

Merujuk laporan keuangan perseroan, Sentul City membukukan pendapatan yang tumbuh 96,24% menjadi Rp 836,97 miliar hingga kuartal ketiga tahun ini dari pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp 426.42 miliar. 

Pundi-pundi pendapatan BKSL diperoleh dari penjualan lahan siap bangun, rumah hunian, ruko dan apartemen senilai Rp 648,72 miliar, pendapatan dari hotel, restoran dan taman hiburan senilai Rp 135,84 miliar dan pendapatan dari pengelolaan kona sebesar Rp 52,41 miliar. 

PT Pakuwon Jadi Tbk (PWON) Catatkan Laba Bersih Rp 1,72 Triliun

Emiten properti selanjutnya, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) membukukan laba bersih sebesar Rp 1,72 triliun sepanjang periode Januari-September 2025. Torehan tersebut naik 3,61% dari laba bersih perseroan pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 1,66 triliun.

Naiknya laba bersih PWON sejalan dengan pendapatan perseroan yang juga tumbuh sepanjang periode Januari - September 2025. Pendapatan perseroan tumbuh 6,93% secara tahunan menjadi Rp 5,11 triliun sepanjang kuartal ketiga tahun ini dari 4,78 triliun secara tahunan.  

Pendapatan tersebut diperoleh PWON dari sejumlah bisnisnya, di antaranya dari segmen pengelolaan pusat perkantoran, perbelanjaan, dan apartemen servis senilai Rp 3,22 triliun, segmen real estate berkontribusi Rp 1,02 triliun dan perhotelan Rp 910,05 miliar. 

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)

Kemudian, perusahaan properti milik PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) membukukan laba bersih sebesar Rp 1,36 triliun hingga kuartal ketiga 2025. Angka tersebut anjlok 49,53% dibandingkan dengan laba bersih yang perseroan dapatkan pada periode sebelumnya, yakni Rp 2,70 triliun.

Merujuk laporan kinerja keuangan kuartal III BSDE, emiten ini membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 8,76 triliun. Angka ini juga menurun 12,96% dibandingkan periode sama tahun lalu yakni Rp 10,06 triliun.  

Pendapatan perseroan diperoleh dari lini bisnis real estat sebesar Rp 8,09 triliun, bisnis properti senilai Rp 535,76 miliar serta bisnis hotel sebesar Rp 35,24 miliar. Kemudian bisnis jalan tol berkontribusi senilai Rp 74,85 miliar, dan pendapatan lain-lain sebesar Rp23,04 miliar.




Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...