Asing Net Buy Rp 70 M Saat IHSG Merah, Saham BKSL, INET dan CDIA Diburu Investor

Ira Guslina Sufa
4 Desember 2025, 05:40
Saham
Freepik.com
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Investor asing kembali mencatatkan net buy pada perdagangan Rabu (3/12) dengan nilai bersih sebesar Rp 70,41 miliar. Aksi beli ini terjadi di tengah pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun tipis 0,06% ke level 8.611,79. 

Meski mencatat aliran masuk pada hari ini, posisi investor asing sepanjang tahun masih membukukan net sell Rp 29,17 triliun. Adapun pada perdagangan kemarin, BEI mencatat kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 5,56 poin atau 0,65% ke posisi 849,18. 

“IHSG ditutup melemah, akibat profit taking setelah sebelumnya sempat menyentuh level intraday tertinggi baru di level 8.669,” ujar Kepala Riset Phintraco Sekuritas Ratna Lim dalam riset yang dikutip Rabu (3/12). 

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor menguat yaitu dipimpin sektor infrastruktur yang naik sebesar 1,65%, diikuti oleh sektor teknologi dan sektor barang konsumen non primer yang masing-masing naik sebesar 1,17% dan 1,02%. Sedangkan tiga sektor melemah yaitu sektor barang baku turun paling dalam sebesar 0,77%, diikuti oleh sektor keuangan dan sektor energi yang turun masing-masing sebesar 0,54% dan 0,38%.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.736.755 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 47,10 miliar lembar saham senilai Rp 21,28 triliun. Sebanyak 328 saham naik, 316 saham menurun, dan 160 tidak bergerak nilainya.

Di sisi transaksi, saham PT Sentul City Tbk (BKSL) menjadi yang paling ramai diperdagangkan. Emiten properti ini mencatat volume 5,99 miliar lembar, setara hampir 13% dari total pasar, dan menjadi saham dengan frekuensi terbesar mencapai 136.616 kali. 

Selanjutnya saham Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatat volume 4,45 miliar lembar dan nilai transaksi hingga Rp 1,09 triliun. Saham BUMI masuk daftar tiga besar untuk kategori volume, nilai, dan frekuensi. 

Dari sisi nilai, saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) memimpin dengan transaksi Rp 1,58 triliun, disusul BUMI dan BKSL yang masing-masing membukukan nilai perdagangan Rp 1,09 triliun dan Rp 1,05 triliun. Beberapa saham berkapitalisasi besar seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga masih masuk daftar saham bernilai jumbo dengan transaksi di atas Rp 500 miliar. 

Katalis Manca Negara 

Dari mancanegara, pelaku pasar tengah mencermati data Purchasing Managers' Index (PMI) berbagai negara yang dirilis pada Rabu (03/12), di antaranya data ISM Services PMI Amerika Serikat (AS) dan data Services PMI Final di Jerman, Inggris, dan Euro Area periode November 2025. Kemudian, rilis data S&P Global Services PMI Final Jepang periode November 2025 dan rilis data RatingDog Services PMI China periode November 2025

Di sisi lain, spekulasi meningkat terkait dengan penurunan suku bunga acuan The Fed pada pekan depan, yang diperkuat oleh spekulasi bahwa penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett dapat dicalonkan sebagai ketua The Fed. Kevin Hassett dikenal mendukung penurunan suku bunga lebih cepat sejalan dengan sikap Presiden AS Donald Trump.

Sementara itu bursa saham regional Asia seperti Indeks Nikkei menguat 555,05 poin atau 1,13% ke 49.858,05. indeks Shanghai melemah 19,71 atau 0,51% ke 3.878,00, indeks Hang Seng melemah 334,32 poin atau 1,28% ke posisi 25.760,73, dan indeks Straits Times menguat 14,33 poin atau 0,32% ke posisi 4,552,29.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...