Aksi CDIA Pinjamkan Dana Jumbo Rp 1,59 T ke Bisnis SPBU Chandra Asri (TPIA)

Nur Hana Putri Nabila
23 Desember 2025, 14:53
chandra asri, TPIA, CDIA
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Ilustrasi. Presiden Direktur & CEO Chandra Asri Group Erwin Ciputra mengatakan, ekspansi ke ekosistem bahan bakar ritel di Singapura merupakan langkah strategis dalam membangun platform terintegrasi untuk pertumbuhan regional.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) menggelontorkan pinjaman kepada perusahaan saudari atau sister company, PT Chandra Asri Capital Pte. Ltd. (CAC) mencapai US$ 95 juta atau Rp 1,59 triliun. CAC merupakan anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) yang kini berinvestasi di sektor penyediaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU di Singapura. 

Perjanjian antara kedua anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) inimeneken perjanjian pinjaman pada 18 Desember 2025 dengan jangna waktu hingga 31 Desember 2030.

“Langkah ini merupakan bagian dari strategi Grup Perseroan untuk memperkuat sinergi serta ekspansi usahanya, serta diharapkan memberikan nilai tambah bagi grup perseroan di masa mendatang,” ucap manajemen Chandra Asri dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Selasa (23/12). 

TPIA sebelumnya meneken  Perjanjian Jual Beli (Sale and Purchase Agreement) untuk mengakuisisi jaringan stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) bermerek Esso milik ExxonMobil di Singapura. Akuisisi ini akan dilakukan melalui special purpose vehicle (SPV) di bawah anak usaha yang sepenuhnya dimiliki Chandra Asri Group.  

Transaksi ini masih menunggu persetujuan dari otoritas terkait dan ditargetkan rampung pada akhir 2025. Aksi korporasi ini  merupakan bagian dari strategi pertumbuhan jangka panjang Chandra Asri Group, yang berfokus pada pengembangan infrastruktur energi terintegrasi guna memperluas pasar solusi energi dan mobilitas di Singapura dan kawasan Asia Tenggara. 

Presiden Direktur & CEO Chandra Asri Group Erwin Ciputra mengatakan, ekspansi ke ekosistem bahan bakar ritel di Singapura merupakan langkah strategis dalam membangun platform terintegrasi untuk pertumbuhan regional. 

Menurutnya, jaringan ritel bahan bakar yang kuat dan iklim usaha yang kondusif di Singapura menjadi fondasi solid bagi Chandra Asri Group untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin solusi energi, manufaktur, dan infrastruktur di Asia Tenggara. 

“Kami bertujuan memperkuat kelincahan operasional, ketahanan energi, dan daya saing Singapura sebagai pusat energi regional terdepan,” kata Erwin dalam keterangan resminya, Jumat (24/10).  

Chandra Asri Group akan tetap menggunakan merek Esso dan membeli bahan bakar bermerek dari ExxonMobil. Seluruh poin dan kartu loyalitas pelanggan akan tetap berlaku tanpa perubahan. Selain itu, Chandra Asri Group juga akan mempertahankan seluruh karyawan ExxonMobil yang terlibat dan saat ini menjalankan operasional bisnis tersebut.  

Adapun CDIA baru saja menggelar IPO pada Juli 2025 dan mengantongi dana segar mencapai Rp 2,37 triliun. Namun dalam prospektus perusahaan, dana tersebut telah dialokasikan untuk pengembangan logistik sekitar Rp 871,75 miliar dan pengembangan pelabuhan dan penyimpanan Rp 1,5 triliun.

Pengembangan logostk mencakup modal PT Chandra Shipping Internasional (CSI) dan PT Marina Indah Maritim (MIM) guna pembelian armada kapal dan biaya operasional. Sedangkan pengembangan pelabuhan dan oenyimpanan, mencakup modal PT Candra Samudera Port (CSP) dan PT Chandra Pelabuhan Nusantara (PTPC) untuk pembangunan tangki penyimpanan, jaringan pipa ethylene, dan fasilitas pendukung lainnya. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...