Deret Emiten Berganti Nama di 2025: PKPK, ADMR, FUTR hingga IRSX Apa Rencananya?

Karunia Putri
24 Desember 2025, 06:30
Emiten
Freepik.com
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Sepanjang 2025, fenomena ganti nama emiten kembali ramai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sejumlah perusahaan terbuka memilih mengubah identitas korporasinya sebagai bagian dari transformasi bisnis, penyesuaian arah strategis, hingga mencerminkan masuknya pemegang saham pengendali baru.

Di balik rebranding, mayoritas emiten membawa agenda strategis yang konkret, mulai dari pergeseran lini usaha, ekspansi ke sektor energi hijau dan mineral, hingga konsolidasi bisnis digital dan keuangan. Pergantian identitas ini juga menjadi pintu masuk bagi aksi korporasi lanjutan seperti rights issue, perubahan pengendali, hingga restrukturisasi bisnis secara menyeluruh.

Berdasarkan pantauan Katadata, emiten yang mengganti nama sepanjang tahun ini datang dari beragam sektor, mulai dari energi, pertambangan, perbankan, teknologi, hingga lingkungan. Nama-nama seperti FUTR, ADMR, IRSX, PKPK, hingga SOFA mencerminkan dinamika pasar yang tengah bergerak menuju bisnis berkelanjutan, digitalisasi, dan konsolidasi modal.

Pertanyaannya, apa tujuan di balik perubahan identitas tersebut, dan sejauh mana rencana bisnis baru ini akan dieksekusi? Berikut deret emiten yang mengganti nama sepanjang 2025 beserta strategi dan agenda yang mereka siapkan ke depan.

Berikut sederet emiten yang mengganti nama sepanjang 2025:

PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk (PACK)

Di awal tahun, aksi pergantian nama perusahaan dibuka oleh PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk (PACK). Sebetulnya, aksi pergantian nama tersebut telah diwacanakan pada tahun 2024. Perubahan nama tersebut memperoleh persetujuan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 30 Desember 2024. 

Dalam ringkasan risalah RUPSLB yang dipublikasikan pada 2 Januari 2025, pemegang saham menyetujui perubahan nama perseroan menjadi PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk dari sebelumnya bernama PT Solusi Kemasan Digital Tbk.

Adapun alasan perseroan melakukan perubahan nama karena adanya perubahan pemilik saham mayoritas yaitu Eco Energi Perkasa dari Cina yang mendorong transformasi bisnis dari kemasan plastik ke sektor nikel. Gagasan ini sejalan dengan visi baru untuk jadi pemain utama di industri logam, dengan nama baru mencerminkan fokus bisnis hijau dan energi baru

Pemegang saham juga menyetujui peningkatan modal dasar perseroan secara signifikan, dari semula Rp 49,18 miliar menjadi Rp 3 triliun.  Selain itu, PACK memperoleh lampu hijau untuk melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue, dengan jumlah sebanyak-banyaknya 100 miliar saham baru. Modal tersebut akan digunakan untuk pendanaan ekspansi bisnis nikel.

PT Futura Energi Global Tbk (FUTR)

Sebulan setelahnya, pergantian nama emiten dilakukan oleh PT Futura Energi Global Tbk (FUTR). Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 21 Februari 2025, perseroan resmi berganti nama dari PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk menjadi PT Futura Energi Global Tbk.

Aksi pergantian nama dilakukan untuk mencerminkan transformasi bisnis besar-besaran dari bidang teknologi menjadi perusahaan energi hijau (EBT), seiring dengan masuknya pengendali baru, PT Aurora Dhana Nusantara yang fokus pada energi baru terbarukan, mendukung program pemerintah transisi energi, dan memperkuat fundamental perusahaan di sektor hijau seperti tenaga surya, air, dan biomassa

“Kami berharap, perubahan ini membawa semangat baru bagi FUTR untuk fokus di sektor energi hijau dan turut berkontribusi dalam target Net Zero Emissions 2060,” kata Direktur Utama FUTR Welly dikutip Selasa (23/12).

PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR)

Emiten terafiliasi Garibaldi Thohir atau Boy Thohir, PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk, resmi mengganti nama pada 2 Juni 2025. Perseroan sebelumnya bernama PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. Langkah tersebut dilakukan seiring perubahan nama pada perusahaan induk, yakni PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO).

Selain itu, pergantian nama dilakukan untuk memperkuat identitas baru sebagai perusahaan yang fokus pada bisnis hijau, hilirisasi mineral, energi terbarukan dan diversifikasi bisnis.

“Pada tanggal 2 Juni 2025, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk telah melakukan perubahan nama menjadi PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 2 tanggal 2 Juni 2025 yang dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., Notaris di Jakarta Utara,” tulis manajemen ADMR dalam keterbukaan informasi.

PT Paragon Karya Perkasa Tbk (PKPK)

Emiten sektor energi PT Paragon Karya Perkasa Tbk juga mengganti nama pada 10 Juni 2025. Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, perseroan mengubah nama dari PT Perdana Karya Perkasa Tbk menjadi PT Paragon Karya Perkasa Tbk.

Manajemen menegaskan perubahan nama tersebut tidak disertai perubahan maupun penambahan kegiatan usaha, melainkan karena adanya perubahan pemegang saham pengendali dari PT Deli Pratama Batubara menjadi PT Deli Putra Bangsa, sejalan dengan perjalanan perusahaan yang lebih fokus dan strategis di bawah kepemilikan baru untuk memperkuat identitas dan posisi bisnisnya.

PT Bank KB Indonesia Tbk (BBKP)

Emiten sektor perbankan juga terpantau melakukan pergantian nama. PT Bank KB Bukopin Tbk resmi mengubah identitasnya menjadi PT Bank KB Indonesia Tbk. Pergantian ini dilakukan untuk memperkuat identitas korporasi dan menyelaraskan strategi pertumbuhan jangka panjang dengan visi global sebagai bagian dari KB Financial Group (KBFG).

Manajemen menjebut, perubahan nama ini bukan sekadar pergantian administratif, melainkan cerminan dari evolusi yang telah dijalankan KB Bank dalam menghadirkan layanan keuangan yang modern, inklusif, dan adaptif terhadap perubahan zaman dan dekat dengan masyarakat Indonesia.

“Perubahan nama ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang kami dalam mentransformasi KB Bank menjadi institusi keuangan yang lebih tangguh dan dipercaya. Ini adalah bagian dari penyelarasan dengan identitas global KBFG, sekaligus perwujudan aspirasi kami untuk tumbuh bersama masyarakat Indonesia,” ujar Wakil Direktur Utama KB Bank Robby Mondong dalam keterbukaan informasi. 

PT Folago Global Nusantara Tbk (IRSX)

Langkah serupa dilakukan oleh PT Folago Global Nusantara Tbk. Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 September 2025, perseroan sepakat mengganti nama dari PT Aviana Sinar Abadi Tbk menjadi PT Folago Global Nusantara Tbk. Selain itu, perseroan juga memperkenalkan logo baru sebagai bagian dari identitas perusahaan.

Dalam agenda yang sama, perseroan juga mengumumkan pergantian pengendali menjadi PT Matra Tri Abadi. Langkah ini sejalan dengan strategi perseroan untuk memperkuat bisnis Folago Multi-Channel Network (MCN), social commerce dan ekosistem digital UMKM.

Saat ini, sumber pendapatan perseroan berasal dari MCN dan layanan live streaming TikTok. Ke depan perseroan akan menggenjot ekspansi dengan menargetkan produksi 100 short movie atau drama pendek pada 2026.

PT Bahtera Bumi Raya Tbk (PGJO)

Aksi pergantian nama selanjutnya dilakukan oleh emiten PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (PGJO)  menjadi PT Bahtera Bumi Raya Tbk. Aksi ganti nama ini dilakukan setelah saham perseroan diakuisisi oleh perusahaan asal Cina PT Zhengyu Global Trading melalui perusahaan PT Batu Investasi Indonesia. 

Perubahan PGJO disahkan dalam RUPSLB yang digelar pada 17 September 2025. Adapun nama baru PT Bahtera Bumi Raya Tbk diharapkan membawa visi dan arah bisnis yang lebih segar, meskipun pada dasarnya perusahaan tetap beroperasi di sektor teknologi pariwisata digital.

PT Solusi Environment Asia Tbk (SOFA)

Perusahaan pengolahan mebel berbahan dasar kayu PT Boston Furniture Industries Tbk (SOFA) melakukan pergantian nama sebelum tahun 2025 ditutup. Perseroan mengganti namanya dari semula bernama PT Boston Furniture Industries Tbk menjadi PT Solusi Environment Asia Tbk.

Selain mengubah nama perseroan, emiten ini juga melakukan perombakan besar-besaran terhadap logo, alamat serta jajaran direksi perseroan. Hal tersebut dilakukan seiring dengan pergantian pengendali terbarunya yakni, Asia Investment Capital.

Manajemen  SOFA menyebut, pergantian nama dan susunan pengurus tersebut dilakukan sebagai bagian dari adaptasi awal perseroan setelah masuknya pengendali baru. Sehingga awah dan fokus bisnis ke depan dapat lebih selaras dengan sektor bisnis pengendali, yaitu manufaktur dan pengelolaan sampah.




Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...