IHSG Masih Rawan Terkoreksi, Ini Saham Rekomendasi Analis Jelang Libur Natal

Nur Hana Putri Nabila
24 Desember 2025, 06:38
IHSG, saham, rekomendasi saham
Katadata/Fauza Syahputra
Ilustrasi.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG rawan terkoreksi pada perdagangan saham hari ini, Rabu (24/12). Analis merekomendasikan saham  PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Timah Tbk (TINS), PT Harum Energy Tbk (HRUM), hingga PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) untuk dikoleksi di tengah pelemahan IHSG. 

Analis MNC Sekuritas Indonesia Herditya Wicaksana menilai, muncul volume tekanan jual pada pergerakan IHSG. Namun, IHSG diperkirakan tengah berada pada fase wave [iv] dari wave 5 (label hitam) sehingga berpeluang mengalami koreksi untuk menguji area 8.464–8.560 sekaligus menutup gap tipis.

“Namun, worst case, IHSG sudah menyelesaikan wave (1) dan akan terkoreksi cukup dalam ke area 8.000-an,” demikian penjelasan Herditya dalam risetnya, Rabu (24/12). 

MNC Sekuritas menetapkan support IHSG berada di 8.553 dan 8.493, sedangkan resistance terdekat berada di 8.714 dan 8.821.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena daya beli saham naik.  

Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.

MNC Sekuritas pun merekomendasikan buy on weakness sejumlah saham. Pada saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), direkomendasikan akumulasi beli pada rentang harga Rp 540–Rp 560 dengan target Rp 610–Rp 640 dan level stoploss di bawah Rp 525.

Kemudian PT Timah Tbk (TINS) direkomendasikan buy on weakness pada area Rp 3.230–Rp 3.270 dengan target harga di Rp 3.410–Rp 3.530, serta stoploss di bawah Rp 3.180.

Sedangkan untuk saham PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), disarankan buy on weakness pada level Rp 282–Rp 284 dengan target harga Rp 296 dan Rp 304, stoploss jika di bawah Rp 280.

Di sisi lain, Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak mendatar atau sideways dengan area support di 8.500–8.525 dan resistance di kisaran 8.650–8.680. Secara teknikal, indeks mulai menunjukkan melemahnya momentum penguatan jangka pendek usai ditutup di bahwa MA5 dan MA20 pada perdagangan kemarin.

Meski demikian, koreksi IHSG pada perdagangan kemarin masih tergolong sehat selama indeks mampu bertahan di atas MA50 yang berada di kisaran 8.418. Adapun indikator Stochastic RSI masih berada di area oversold, sedangkan histogram MACD negatif tercatat semakin melebar. 

Pelaku pasar pun tengah mencermati rilis data initial jobless claims pekan lalu yang diproyeksikan naik tipis menjadi 226 ribu klaim, dibandingkan 224 ribu klaim pada pekan sebelumnya. Di sisi lain, Pemerintah AS mengumumkan rencana kenaikan tarif impor semikonduktor asal Tiongkok yang akan diberlakukan mulai Juni 2027, dengan besaran tarif akan ditetapkan paling lambat satu bulan sebelum implementasi.

Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI), PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Indosat Tbk (ISAT), dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA).

 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...