Penyaluran Kredit Tumbuh 7,7%, Laba Bank Mandiri Tembus Rp 20 Triliun
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) membukukan laba bersih Rp 20 triliun pada Kuartal III 2019, atau naik 11,9% dibanding periode sama tahun lalu (year on year/yoy). Bank berpelat merah ini pun telah menyalurkan total kredit Rp 842 triliun.
Penyaluran kredit itu tumbuh 7,7% secara tahunan (yoy). Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan, pertumbuhan ini ditopang oleh perbaikan kualitas kredit dan pengendalian biaya operasional.
Hal itu terwujud karena perusahaan menerapkan otomatisasi dan digitalisasi. ”Pertumbuhan saat ini lebih kami utamakan untuk sustainability jangka panjang, sehingga kinerja tidak hanya diukur pada akhir periode tetapi juga saldo rata-rata," kata dia saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (28/10).
(Baca: Bank Mandiri Dikabarkan Buka Peluang Bantu Bank Muamalat)
Kredit bermasalah (non performing loan/NPL) perusahaan berada di level 2,5%. Besaran tersebut lebih rendah dibanding periode sebelumnya yang mencapai 3,0%.
Hery menyebutkan, penyaluran kredit ditopang oleh dua segmen utama yakni korporasi dan komersial. Kredit segmen korporasi Bank Mandiri tumbuh 7,6% yoy, menjadi Rp 327,7 triliun. Sedangkan kredit untuk segmen komersial turun 2,7% yoy menjadi Rp 138 triliun per September 2019.
Pertumbuhan penyaluran kredit Bank Mandiri yang paling besar adalah segmen mikro, yakni 19,4% yoy menjadi Rp 116,4 triliun. (Baca: Kartika Jadi Wamen BUMN, Dirut Mandiri Sementara Dijabat Sulaiman Arif)
Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri tumbuh 7,22% menjadi Rp 891,2 triliun. Rinciannya, DPK dalam bentuk tabungan tumbuh 3% menjadi Rp 274,7 triliun. Lalu, DPK berupa giro rupiah tumbuh 18,1% menjadi Rp 153,1 triliun per September 2019.
Perusahaan juga mencatatkan pendapatan bunga bersih (net interest income) tumbuh 8,9% yoy, dari Rp 40,34 triliun menjadi Rp 43,94 triliun. Marjin bunga bersih alias net interest margin (NIM) perusahaan berada pada level 5,58% per Kuartal III 2019.
(Baca: Dirutnya Jadi Wakil Menteri BUMN, Saham Bank Mandiri Anjlok 2,42%)