Kredit Rakyat Tingkatkan Produktivitas Petani

Muchamad Nafi
30 Maret 2018, 12:00
Petani
ANTARA FOTO/Rahmad
Petani memanen butiran padi (gabah) di Desa Kandang, Lhokseumawe, Aceh, Kamis (23/3).

Pemerintah terus menggencarkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) melalui bank-bank pelat merah. Hingga Ahad lalu, tidak kurang dari Rp 20 triliun kredit rakyat telah tersalurkan, sebagian besar ke para petani. Produktivitas di sektor ini pun turut terangkat.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan KUR yang diberikan kepada petani bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, termasuk sebagai biaya hidup hingga masa panen. “Untuk meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Menteri Rini di Mojokerto, Mojokerto, melalui keterangan tertulisnya, Kamis (29/3/2018).

(Baca juga: Porsi Kredit Rakyat untuk Sektor Perdagangan Berangsur Turun)

Menurut Rini, kesejahteran tadi terlihat dari meningkatnya produktivitas petani. Misalnya, hasil panen raya petani di Mojokerto yang meningkat. Sawah seluas 300 hektare di sana mendapat pembiayaan KUR yang disalurkan BNI. Secara total, hingga 25 Maret lalu, BNI telah menyalurkan kredit rakyat kepada 27 ribu nasabah sebesar Rp 4,5 triliun. “Suku bunganya sesuai ketentuan pemerintah yaitu 7 persen,” kata Direktur Bisnis Kecil & Jaringan BNI, Catur Budi Harto.

Sementara itu, hingga akhir Februari 2018, BRI menyalurkan KUR Rp 13,8 triliun kepada lebih dari 680 ribu debitur. Dari jumlah tersebut, Rp 5,3 triliun terserap ke sektor produktif. Adapun Bank Mandiri telah menyalurkan Rp 1,94 triliun atau 13,32 persen dari target tahun ini yang mencapai Rp 14,56 triliun. KUR tersebut diberikan kepada 33.145 debitur. Sebagian besar ke sektor produktif secara berkelompok.

BTN, yang baru-baru ini ambil bagian dalam menyalurkan KUR, menargetkan bisa mendistribusikan kredit rakyat sebesar Rp 275 miliar sepanjang 2018. Sebelumnya, bank ini identik dengan pembiayaan rumah. (Baca juga: Kredit Ultra Mikro Tersentral di Jawa, DPR Kritik Sri Mulyani).

Dalam menyebar kredit rakyat, terutama ke petani, bank-bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA) ini memiliki fokus penyaluran berbeda. BNI mengucurkan KUR untuk petani di Jawa Timur, Bank Mandiri kepada petani di Jawa Barat, sementara BRI ke kelompok petani di Jawa Tengah.

Selain membantu distribusi KUR, BUMN juga memberi dukungan pada petani dengan ikut menyerap hasil panen. Ada empat BUMN yang diminta Menteri Rini Soemarno untuk menyerap hasil panen: PT Pertani (Persero), PT Sang Hyang Seri, PT Pupuk Indonesia Pangan, dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI). 

Penyerapan hasil panen oleh empat BUMN ini, misalnya, dilakukan saat panen raya di Desa Gempolkerep, Kecamatan Gedeg, Mojokerto, Jawa Timur. Total panen yang dihasilkan mencapai 176,2 ton. Dalam panen tersebut, gabah kering seberat 8,9 ton per hektare bisa dihasilkan dari sawah seluas 19,8 hektare.

Hal serupa dilakukan pada Senin dan Kamis lalu di lima daerah lainnya di Jawa Timur. Penyerapan gabah oleh perusahaan pelat merah ini dilakukan di Madiun, Jombang, Jember, Banyuwangi, dan Nganjuk.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...