Genjot Pembiayaan Rumah, SMF Incar BPD di Indonesia Timur
Perusahaan pembiayaan pelat merah PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) menyatakan bakal menggaet lebih banyak Bank Pembangunan Daerah (BPD). SMF akan menyalurkan pembiayaan perumahan kepada bank-bank daerah, untuk mendukung pemerintah dalam program pembangunan sejuta rumah.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo berharap dengan semakin banyaknya BPD dan perusahaan pembiayaan yang diajak bekerjasama, penyaluran KPR bisa lebih merata di berbagai daerah. "Kami fokus menyalurkan pinjaman ke BPD di daerah. Karena BPD lebih mengetahui secara spesifik target masyarakatnya, dibandingkan dengan perbankan di pusat kota," ujar dia dalam konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Jumat (27/1).
Sampai saat ini, SMF baru menjalin kerja sama dengan 13 BPD. Targetnya, pada 2017 ini, bakal ada tambahan 13 BPD dan 1 BPD syariah lagi sehingga total akan ada 27 BPD yang menjadi mitra perusahaan. Secara khusus, Ananta menyatakan bakal membidik BPD yang berada di Timur Indonesia.
Seiring dengan semakin banyaknya mitra penyalur, Ananta pun optimistis penyaluran pembiayaan bakal mengalami kenaikan tahun ini. Perusahaan menargetkan kenaikan sebesar 4 persen, dari Rp 5,4 triliun pada 2016 menjadi 5,7 triliun pada tahun ini.
Untuk mendanai penyaluran pembiayaan tersebut, perusahaan berencana menerbitkan secara bertahap surat utang alias obligasi dengan total nilai Rp 3,5 triliun. Pada kuartal 1 2017, SMF menargetkan perolehan sebesar Rp 500 miliar sampai Rp 1 triliun. (Baca juga: DPR Setuju Suntik Empat BUMN Rp 7,2 Triliun Tahun Depan)
Langkah-langkah strategis perusahaan diyakini Ananta mampu menggenjot laba tahun ini naik 15,67 persen dari Rp 318 miliar pada 2016 menjadi Rp 359 miliar pada 2017. (Baca juga: Ditunjang KPR, SMF Tahun Lalu Raup Laba Bersih Rp 318 Miliar)
Selain membidik peningkatan kerja sama dengan BPD, SMF juga akan melaksanakan proyek uji coba (pilot project) pengembangan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) dengan menggandeng beberapa perusahaan multifinance. KPR SMF ini menawarkan produk KPR yang memiliki suku bunga tetap untuk jangka waktu tertentu sehingga nilai kewajiban angsuran debitur lebih stabil.
"Kami berharap SMF akan dapat semakin berperan dalam menciptakan produk KPR yang berkualitas dan mampu memenuhi kebutuhan seluruh segmen masyarakat," ujar Ananta.
Sementara itu, Direktur Sekuritasi dan Pembiayaan SMF Heliantopo menyatakan, untuk mendukung suksesnya kerja sama perusahaan dengan BPD, SMF telah meluncurkan dan mensosialisasikan Standard Operation Procedure (SOP) khusus. Dengan SOP tersebut, produk KPR BPD dipastikan akan tetap terjangkau, aman, dan mudah diakses masyarakat.