JP Morgan Cuma Naikkan Peringkat RI Satu Level, Sri Mulyani: Bagus

Desy Setyowati
16 Januari 2017, 19:46
Bursa
Arief Kamaludin|KATADATA
Bursa

Bank investasi asal Amerika Serikat (AS), JP Morgan Chase Bank & Co, kembali menaikkan rekomendasi portofolio Indonesia satu tingkat menjadi ‘Neutral’ dari sebelumnya ‘Underweight’. Pemerintah pun menyambut baik keputusan JP Morgan tersebut yang dinilai sudah sesuai dengan kondisi keuangan Indonesia saat ini.

Sambutan tersebut diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.  “Bagus,” katanya usai konferensi pers terkait Panitia Seleksi (Pansel) Pemilihan Calon Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Senin (16/1). Tapi, dia enggan berkomentar lebih panjang perihal keputusan JP Morgan itu.

Tanggapan senada disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. “Yaa bagus lah,” katanya pada acara yang sama. (Baca: Kementerian Keuangan: JP Morgan Buat Riset Tak Kredibel)

Pada Senin ini (16/1), JP Morgan melansir riset terbaru mengenai kondisi pasar keuangan Indonesia. Mereka menaikkan rekomendasi investasi portofolio di Indonesia satu tingkat menjadi ‘Netral’. Alasannya, ancaman gejolak dan hengkangnya dana asing di pasar surat utang sudah mereda pada awal tahun ini.

Padahal, dalam risetnya bertanggal 13 November 2016, JP Morgan menurunkan peringkat rekomendasinya untuk Indonesia dua tingkat menjadi ‘Underweight’ dari ‘Overweight’ yang disematkan pada bulan September 2016. Alasannya, kebijakan Presiden AS terpilih Donald Trump bisa berdampak pada gejolak dan hengkangnya dana asing dari pasar surat utang (SUN) Indonesia.

(Baca: Sri Mulyani Sebut Kerja Sama dengan JP Morgan Tak Menguntungkan)

Langkah JP Morgan ini langsung menuai rekasi keras dari Pemerintah Indonesia. Riset JP Morgan itu dianggap tidak kredibel dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Alhasil, pemerintah memutuskan hubungan kerja sama dengan JP Morgan sebagai dealer utama penjualan SUN dan bank persepsi.

Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW. Martowardojo, keputusan JP Morgan menaikkan kembali peringkat rekomendasi investasi tersebut sudah sesuai dengan indikator perekonomian Indonesia pada tahun lalu yang membaik. Indikasinya terlihat dari inflasi yang menurun ke posisi 3,02 persen, defisit transaksi berjalan (current account defisit/CAD) yang diproyeksi hanya 1,8 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), dan cadangan devisa (cadev) yang mencapai US$ 116,4 miliar.

(Baca: JP Morgan Bisa Kembali Jadi Pedagang SUN Secepatnya Setahun Lagi)

Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga diperkirakan sebesar lima persen, lebih tinggi dibanding negara yang pasarnya tengah berkembang (emerging market) lainnya. “Kalau seandainya di saat yang lalu ada taktikal mereka katakan downgrade, hari ini kalau dinyatakan upgarde saya lihat bahwa indikator ekonomi Indonesia di 2016 membaik,” ujar Agus.

Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...