2015, BNI Targetkan Pembiayaan Maritim Rp 1,6 Triliun
KATADATA ? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menargetkan pemberian kredit infrastruktur di sektor kemaritiman sebesar Rp 1,6 triliun pada tahun ini. Ada beberapa program yang diincar bank pelat merah tersebut.
Antara lain, pembangunan infrastruktur kepelabuhan sebesar Rp 1 triliun, industri pengolahan ikan pada sentra perikanan nasional sebesar Rp 400 miliar, pembangunan cold storage sebesar Rp 100 miliar, pengadaan kapal penangkap ikan sebesar Rp 100 miliar, dan juga kredit pada koperasi perikanan sebesar Rp 58 miliar.
?Bahkan kalau bisa digenjot maksimal pembiayaan di sektor ini bisa meningkat hingga Rp 2 triliun,? kata Direktur Utama BNI Achmad Baiquni seusai penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Jamkrindo di kantornya, Jakarta, Rabu (15/4).
Baiquni mengakui penyaluran kredit di sektor kemaritiman ini masih berisiko untuk meningkatkan kredit bermasalah. Makanya, BNI menggandeng badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang jaminan kredit, yakni Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo).
?Penjaminan ini diharapkan dapat memperluas kredit kemaritiman dan di sisi lain dapat mengurangi risiko dari sektor ini,? kata Baiquni.
BNI telah menyalurkan pembiayaan di sektor kemaritiman, kelautan, dan perikanan sebesar Rp 8,7 triliun dalam rentang waktu 2013-2014. Baiquni mengakui penyaluran kredit tersebut didominasi pada sektor kemaritiman yang masih layak dibiayai (bankable) seperti pengembangan infrastruktur kepelabuhan dan industri perkapalan.
Dia juga menjelaskan pihaknya akan mengembangkan sektor usaha maritim yang layak namun belum bankable. Pengembangan tersebut berupa pembangunan minapolitan khusus maritim.
?Ada minapolitan Kampoeng BNI yang mengembangkan ikan nila di Ponorogo, pengembangan rumput laut di Pulau Nain, Minahasa Utara, dan juga ikan bandeng di Karawang,? kata Baiquni.