BNI Targetkan Biayai Proyek Infrastruktur Rp 15 Triliun Tahun Ini
KATADATA ? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menargetkan pembiayaan di sektor infrastruktur sebesar Rp 14 triliun hingga Rp 15 triliun pada tahun ini. Direktur Utama BNI Ahmad Baiquni mengatakan pembiayaan ini akan menambah total jumlah kredit outstanding di bidang infrastruktur sebesar Rp 36 triliun.
Baiquni menjelaskan jumlah kredit Rp 14 hingga Rp 15 triliun itu akan digunakan untuk membiayai beberapa proyek infrastruktur. Proyek tersebut adalah pembangkit listrik, pelabuhan, dan proyek pengerjaan jalan tol.
"Ini untuk merespons banyaknya proyek infrastruktur baru saat ini," kata Baiquni di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Rabu (8/4).
Untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur tersebut, BNI akan menerbitkan obligasi, medium term notes (MTN), atau bilateral loan.
Selain itu BNI juga telah menyiapkan pembiayaan di sektor kemaritiman sebesar Rp 1,6 triliun. Baiquni mengatakan angka tersebut masih cukup kecil, tapi diharapkan dapat meningkat hingga Rp 2 triliun pada akhir tahun.
Anggota Komisi XI dari Fraksi Partai Amanat Nasional Mohammad Hatta juga menyarankan BNI untuk menambah pembiayaan di sektor infrastruktur dan maritim. Menurut dia, sektor dua sektor tersebut sedang bergairah saat ini, siring dengan banyaknya proyek pemerintah.
Di bidang infrastruktur, pemerintah menyiapkan anggaran hingga Rp 290 triliun tahun ini. Belum lagi potensi proyek infrastruktur yang dilakukan swasta. Begitu pula dengan sektor maritim.
Dia memberi contoh saat ini banyak pabrik pengelolaan makanan berbasis ikan yang sedang tumbuh dengan kebijakan di sektor kelautan yang semakin berpihak kepada produsen lokal.
"Bahkan ada pabrik pengolahan makanan kaleng dari ikan di Banyuwangi yang akan memperluas pabriknya dengan investasi US$ 400 juta. Tentunya ini akan menarik bagi (kredit) BNI," kata Hatta.