Pendapatan Bunga Meroket, Bank JTrust Cetak Laba Kuartal I Rp 8,8 M
Bank JTrust Indonesia berhasil membalikkan kinerja keuangan mereka dengan membukukan laba bersih sebesar Rp 8,8 miliar pada kuartal pertama 2020. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, JTrust masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 165,7 miliar.
Kinerja positif Bank JTrust pada tiga bulan pertama tahun ini salah satunya didorong oleh pendapatan bunga bersih yang meroket hingga 188,96% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 85,07 miliar dibandingkan sebelumnya yang hanya Rp 29,44 miliar.
"Perseroan optimistis pencapaian kinerja positif ini akan terus berlanjut hingga akhir 2020, melalui berbagai upaya meningkatkan penyaluran kredit yang berkualitas, efisiensi operasional dan peningkatan layanan kepada nasabah," kata Direktur Utama Bank JTrust, Ritsuo Fukadai, melalui rilis, Selasa (21/4).
Selain itu kinerja positif perusahaan juga berkat pengelolaan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) kotor yang berhasil diturunkan menjadi 2,63%, dibandingkan periode sebelumnya 5,60%.
(Baca: Nilai Akuisisi Bank Permata oleh Bangkok Bank Turun jadi Rp 34 Triliun)
Kemudian total aset naik menjadi Rp 19,5 triliun, sedangkan rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) berada pada level 13,11%, sehingga perusahaan memiliki ruang yang memadai untuk mengelola bisnis.
Di samping itu dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 14,44% menjadi Rp 14,66 triliun per 31 Maret 2020 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 12,81 triliun juga turut mendukung kinerja penyaluran kredit. Adapun, rasio likuiditas (Liquidity Coverage Ratio/LCR) mencapai 187,92% naik dari 166,50% per 31 Maret 2019.
Fukadai mengakui bahwa bisnis perbankan nasional dan global melemah akibat pandemi corona yang terjadi. "Kami akan mengutamakan penyaluran kredit berkualitas, serta fokus dalam mengelola risiko bisnis agar kinerja kami lebih baik lagi," ujarnya.
Namun dia optimistis pencapaian kinerja positif ini akan terus berlanjut hingga akhir 2020, melalui berbagai upaya meningkatkan penyaluran kredit yang berkualitas, efisiensi operasional dan peningkatan layanan kepada nasabah.
(Baca: Mewaspadai Ancaman Krisis Ekonomi Panjang Imbas Pandemi Corona)
Dia juga mengungkapkan bahwa strategi perusahaan ke depannya akan terus memperkuat fondasi bisnis untuk mendukung rencana ekspansi, tidak hanya dengan meningkatkan penyaluran kredit yang lebih selektif dan prudent.
"Kami juga akan fokus mengembangkan bisnis dengan tata kelola yang baik guna mengantisipasi kondisi makro ekonomi yang dinamis," ujarnya.
Dari sisi penyaluran kredit, perusahaan akan fokus ke segmen komersial dan ritel, baik yang dilakukan secara langsung, maupun melalui unit usaha J Trust Co., Ltd. di bidang pembiayaan.
Beberapa strategi lainnya untuk mendukung kinerja tahun ini di antaranya memperkuat sisi pendanaan, yakni meningkatkan dana murah melalui peluncuran undian tabungan berhadiah dan penetrasi layanan digital banking.
Guna meningkatkan layanan kepada nasabah, perusahaan juga telah meluncurkan layanan JTrust Net Individual dan JTrust Mobile.
(Baca: Survei BI: Bank Pangkas Bunga Kredit Kuartal II, Paling Besar KPR)
JTrust Net Individual adalah layanan internet banking yang dapat diakses oleh nasabah menggunakan segala jenis internet browser, sedangkan JTrust Mobile adalah layanan internet banking mobile version yang dapat diakses menggunakan aplikasi khusus yang tersedia dalam Google Play dan App Store.
"Tidak hanya dari sisi bisnis, JTrust Bank juga terus memperkuat manajemen risiko (risk management) dan menerapkan prinsip kehati-hatian guna mendukung pencapaian kinerja pada tahun ini," kata Fukadai.