Saat QR Code Masuk Pasar

Agustiyanti
4 Februari 2021, 08:00
digitalisasi pembayaran, pinjaman perbankan, umkm, pasar tradisional
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/hp.
Ilustrasi. Digitalisasi pasar tradisional dalam sistem pembayaran telah dipacu Bank Indonesia, perbankan, dan perusahaan-perusahaan teknologi sejak sebelum pandemi.

Digitalisasi sistem pembayaran di pasar tradisional menghadapi sejumlah tantangan. Survei yang dilakukan Katadata Insight Center pada Oktober 2020 terhadap 1.155 responden pengguna internet di 33 provinsi menunjukkan kebiasaan masyarakat bertransaksi secara nontunai masih rendah. 

Mayoritas atau 90,4% responden menyatakan lebih sering menggunakan tunai dalam bertransaksi selama tiga bulan terakhir. Padahal lebih dari 70% responden telah terhubung dengan sistem pembayaran nontunai.

Meski demikian, Erwin memperkirakan uang tunai dan kartu tak akan banyak lagi digunakan dalam beberapa tahun ke depan. Semua orang akan menggunakan telepon genggam dan QR untuk pembayaran. Hal ini lah yang perlu diantisipasi oleh para pedagang kecil. 

"Mereka harus menggunakan itu atau nantinya semakin tertinggal," katanya. 

 Digitalisasi, menurut dia adalah keharusan agar pasar tradisional yang saat ini memiliki pangsa yang besar terhadap perekonomian tak semakin tergerus. Hingga akhir tahun lalu, menurut Erwin, terdapat 5,6 juta pelaku UMKM yang sudah menggunakan QRIS. BI menargetkan 12 juta pelaku UMKM, termasuk para pedagang pasar tradisional menggunakan QRIS pada tahun ini. 

"Jika proyek ini berhasil, ini adalah transformasi yang menyeluruh," katanya.

Ia mengakui edukasi para pedagang menjadi tantangan dalam mendigitalisasi pasar tradisional. Namun, saat ini, pihaknya telah menggandeng penyedia-penyedia uang elektronik untuk mengedukasi pada pedagang. BI juga memiliki 46 kantor cabang di seluruh Indonesia yang bergerak untuk mendorong inklusi dan literasi digitalisasi pembayaran. 

"Memang sulit awalnya, tapi sekarang hampir sebagian besar orang menggunakan telepon pintar. Kami juga bergerak ke pasar tradisional dan telah bekerja sama dengan asosiasi pasar," ujarnya.

CEO PT Fintek Karya Nusantara atau Linkaja Haryati Lawidjaja mengatakan,ada dua tantangan utama untuk meningkatkan pengguna pembayaran digital di masa datang, yakni masih rendahnya literasi pembayaran nontunai di masyarakat dan kendala infrastruktur internet.

Namun demikian, menurut dia, peluang pembayaran digital tumbuh di Indonesia sangat besar. Ini lantaran lebih dari 60% penduduk Indonesia terdiri dari generasi milenial dan generasi-z yang lebih mudah beradaptasi dengan layanan ini.  Selain itu, Kominfo pada tahun ini menargetkan untuk membangun 4.200 BTS agar seluruh desa di Indonesia dapat mengakses internet. 

Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra mengatakan, pihaknya akan turut mengedukasi, mempromosikan, dan mengajak masyarakat untuk mengadopsi pembayaran nirsentuh. "Ini sejalan dengan harapan pemerintah untuk terus menstimulasi pergerakan roda ekonomi di tengah pandemi Covid-19," kata Karaniya dalam siaran pers saat peluncuran digitalisasi pasar di Manado. 

Tak hanya edukasi, SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan telah memberikan kemudahan bagi para pedagang pasar tradisional untuk mendaftarkan diri menjadi merchant QRIS tanpa perlu ke cabang maupun bertatap muka dengan agen.

"Kami juga telah memiliki layanan agen lakupandai yang membantu melayani kebutuhan  pedagang di pasar tradisional seperti transfer dan pembayaran tagihan tanpa perlu ke bank," katanya. 

Ketua Perhimpunan Pedagang Pasar Kota Tasikmalaya Achmad Jahid mengatakan hampir seluruh pedagang di pasar Cikurubuk sudah menyediakan layanan pembayaran nontunai menggunakan QRIS. Sebagian konsumen juga sudah menggunakan layanan tersebut saat bertransaksi. 

Pasar Cikurubuk merupakan pilot project digitalisasi pasar yang diinisiasi BI, Kementerian Perdagangan, dan Tokopedia. Barang-barang yang dijual pasar turut tersedia di Platform Tokopedia yang dikelola oleh koperasi pasar. 

Saat ini, menurut Jahid, terdapat 2.900 pengikut toko online Pasar Cikurubuk di Tokopedia. Namun, belum ada 10% dari jumlah tersebut yang melakukan transaksi belanja. "Ini yang harus ditingkatkan, mungkin perlu lebih banyak promosi dan sosialisasi di masyarakat," kata Jahid. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...